Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Bagaimana Nasib Pembangunan Jakarta?

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pembangunan di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pembangunan infrastruktur Jakarta tak akan terganjal oleh rencana pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.
Penulis: Michael Reily
Editor: Agustiyanti
26/8/2019, 17.40 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pembangunan infrastruktur Jakarta tak akan terganjal oleh rencana pemindahan ibu kota negara atau pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, menurut dia, Jakarta tetap akan menjadi pusat perekonomian. 

"Kami mendorong Jakarta menjadi simpul perekonomian global. Jakarta tetap akan menjadi pusat kegiatan perekonomian, tidak ada pergeseran di situ," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8).

Anies menjelaskan mekanisme pasar sudah membentuk pusat kegiatan perekonomian di Jakarta, meski unsur pusat pemerintahan sebagai layanan pendukung bisnis bakal bergeser. 

(Baca: Gubernur Kaltim Sebut Lokasi Detail Ibu Kota Baru di Samboja & Sepaku)

Ia pun menegaskan percepatan pembangunan Jakarta senilai Rp 571 triliun tetap akan berjalan sesuai rencananya. Adapun fokus pembangunan akan diarahkan pada sektor perumahan, transportasi umum, serta jaringan utilitas.

Sementara, ia juga memastikan permasalahan kemacetan bakal tetap diselesaikan. "Tidak ada kekhawatiran, kami tetap harus menyelesaikan masalah," ujar Anies lagi.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menegaskan pemindahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur hanya mencakup pusat pemerintahan. Sementara pusat bisnis dan keuangan, menurut Bambang, tetap berada di Jakarta. 

"Jakarta tetap didorong sebagai pusat bisnis dan keuangan," kata Bambang.

(Baca: Jokowi Beberkan Lima Alasan Ibu Kota Pindah ke Kaltim)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menetapkan wilayah Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta. Pemindahan ibu kota akan direalisasikan secara bertahap dan ditargetkan secara fisik dimulai pada 2024.

Jokowi menjelaskan rencana pemindahan ibu kota sudah digagas sejak lama, bahkan era Presiden Sukarno. "Kajian pemindahan ibu kota baru sudah dilakukan sejak 3 tahun terakhir. Hasil kajian menyimpulkan bahwa calon ibu kota baru, sebagian di Penajam Paser Utara di kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (26/8).

Reporter: Michael Reily