Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menerima 3.310 pegawai melalui Program Perekrutan Bersama (PPB) yang telah dibuka sejak Maret lalu. Mayoritas pegawai yang diterima berasal generasi Z, atau generasi yang lahir di rentang 1995-2010, dengan harapan bisa bekerja cepat dan inovatif.
"Harus berani inovatif dorong pegawai lainnya supaya berpikirnya cepat sehingga dapat mengejar ketertinggalan di berbagai bidang," kata Rini saat memimpin upacara inaugurasi di kantornya, Jakarta, Jumat (23/8).
Dalam upacara tersebut, Rini melantik 1.500 perwakilan pegawai yang masing-masing terdiri dari peserta kategori reguler, disabilitas, dan kawasan timur Indonesia.
(Baca: Perusahaan BUMN Bakal Garap Bisnis Retail Dimulai dari Desa)
Perwakilan perusahaan pelat merah yang turut hadir dalam acara inaugurasi di antaranya Pos Indonesia, Perum Bulog, PT Adhi Karya Tbk, Perum Damri, PT Jasa Rharja, PT Pegadaian, PT Asabri, PT Sarinah, PT Pertamina, PT Bukit Asam Tbk, PT Surveyor Indonesia, PT Taspen, PT Kereta Api Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara, PT Berdikari, dan lainnya. Adapun, seluruh pegawai yang diterima akan ditempatkan di 116 BUMN.
Selain itu, Rini juga berharap perusahaan BUMN bisa masuk jajaran 100 perusahaan besar dunia dalam sepuluh tahun mendatang.
Sebelumnya, terdapat empat BUMN yang masuk daftar jajaran perusahaan terbesar dunia versi majalah ekonomi Amerika Serikat (AS) Forbes 2019. Keempat perusahaan itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
(Baca: Kementerian BUMN Mengaku Akan Rombak Manajemen 5 Perusahaan BUMN)
Karenanya dia meminta seluruh pegawai BUMN bisa saling bersinergi meskipun ditugaskan di perusahaan yang berbeda, sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo dalam pidato Nota Keuangan terkait kerja sama antar kementerian.
BUMN juga memiliki rencana besar agar bisa merekrut hingga 50 ribu peserta dalam beberapa tahun mendatang. "Sepuluh tahun dari sekarang BUMN juga harus bisa semua bermain di pasar global," ujarnya.
Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Herdy Rosadi Rahman mengatakan, registrasi PBB diikuti oleh 995,9 ribu peserta. Sementara, jumlah yang benar-benar mendaftar sebeanyak 583,55 ribu peserta.
"Mereka melalui proses tes BUMN. Ada tes kemampuan dasar secara online," ujarnya.