Jaringan kafe grab n go Kopi Kenangan berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2021. Pendiri Kopi Kenangan menyampaikan rencana ini setelah mendapatkan pendanaan US$ 20 juta atau sekitar Rp 288 milliar dari Sequoia India.
Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengatakan, rencana IPO tersebut masih digodok. "Intinya, kalau tidak ada kendala, tahun 2021 kami sudah siap (untuk IPO)," ujarnya di sela-sela Konferensi Exabytes Conference di Jakarta, Rabu (14/8).
(Baca: Sequoia India Suntik Dana Rp 288 Miliar ke Kopi Kenangan)
Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas pasar ke kota bahkan negara lainnya. Kopi Kenangan merencanakan ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara. Dalam waktu dekat perusahaan akan masuk ke satu negara terlebih dulu.
"Targetnya kuartal IV 2019 atau kuartal I 2020 seharusnya kami sudah buka lima sampai 10 (gerai) di satu negara,” ujarnya. Namun, ia masih merahasiakan identitas negara yang dimaksud.
Ia optimistis, jaringan Kopi Kenangan bisa terus berkembang di dalam negeri dan mancanegara. Ini dengan mempertimbangkan besarnya gap harga kopi di pasaran. Kopi kualitas premium dibanderol dengan harga US$ 4,5, sedangkan kopi kualitas standar 10 sen.
"Yang di tengah itu kosong. Kami merasa masih banyak kesempatan untuk tawarkan affordable market di Indonesia maupun Asia Tenggara karena tidak banyak di luar negeri yang menjual freshly ground coffee dengan harga terjangkau," kata dia.
(Baca: Modal Ventura Gencar Investasi di Kedai Kopi Indonesia)
Seiring rencana ekspansi ke mancanegara, perusahaan juga berencana melakukan perubahan nama (rebranding) jaringan kopinya agar bisa lebih diterima secara internasional. “Karena mungkin misalnya di Australia mereka enggak tahu kenangan mantan kali ya. Jadi kami ingin rebrand menjadi sesuatu yang lebih international," ujarnya.
Saat ini, Kopi Kenangan sudah memiliki 90 gerai di 12 kota di Pulau Jawa. Edward menargetkan jumlahnya bertambah menjadi 200 gerai akhir tahun ini, dan mencapai 1.000-1.500 gerai pada 2021.
Pendapatan sepanjang tahun ini diklaim sudah 44 kali lipat dari periode sama tahun lalu. Sedangkan kenaikan pendapatan secara bulanan mencapai tiga kali lipat.