Pemerintah Ingin Percepat Rencana Pengembangan Blok Sakakemang

Arief Kamaludin|Katadata
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan tinjauan persoalan migas di stand pamer Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, (17/5). Arcandra menyatakan penyusunan rencana pengembangan Blok Sakakemang bisa dipercepat.
5/8/2019, 21.05 WIB

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan penyusunan rencana pengembangan Blok Sakakemang memungkinkan untuk dipercepat. Bahkan sebelum Repsol selaku operator blok tersebut selesai melakukan pengeboran sumur eksplorasi.

Arcandra bilang percepatan penyusunan rencana pengembangan Blok Sakakemang bisa dilakukan jika Repsol sudah cukup yakin jumlah cadangan dan keekonomian blok tersebut. "Kalau cadangan sudah bisa diyakini sekian dan keekonomiannya masuk, ya sudah kami percepat,"kata Arcandra pada Senin (5/8).

Selain itu, percepatan penyusunan rencana pengembangan juga bisa dilakukan jika proyek migas tersebut bisa memberikan keekonomian yang bagus untuk negara. Jika faktor tersebut bisa terpenuhi, pemerintah dipastikan akan mempercepat proses rencana pengembangan Blok Sakakemang.

"Kami lihat, pokoknya semua dipercepat saja, kalau yakin," kata Arcandra.

(Baca: SKK Migas Sebut Blok Rokan-Corridor dapat Integrasi dengan Sakakemang)

Repsol mengungkapkan potensi cadangan gas baru Blok Sakakemang mencapai dua triliun kaki kubik (TCF). Blok migas ini termasuk dalam area giant discovery dan merupakan temuan cadangan gas terbesar keempat di dunia sepanjang 2018-2019.

Repsol berencana mengebor sumur kedua di Blok Sakakemang pada kuartal IV tahun ini. Hal itu dilakukan guna mempercepat produksi blok migas yang berada di Wilayah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Repsol dan mitra kerjanya berharap dapat mencapai gas pertama dalam waktu tiga tahun. Target tersebut jauh lebih cepat daripada proyek-proyek serupa yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya.

Nantinya gas produksi Blok Sakakemang akan diintegrasikan dengan fasilitas produksi di Blok Corridor. Wilayah Sakakemang memang berdekatan dengan wilayah Corridor.

Kondisi ini dapat mempermudah aktivitas produksi karena bisa diintegrasikan dengan menggunakan fasilitas yang sudah terbangun. Dengan memakai fasilitas yang sudah ada, diharapkan membantu perusahaan dalam hal efisiensi waktu dan biaya.

(Baca: Pemerintah Targetkan Blok Sakakemang Berproduksi Mulai 2021)