Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem Makarim. JK mengungkapkan dalam pertemuan dengan Nadiem, tak menyinggung peluang Nadiem masuk ke dalam kabinet kerja pemerintahan baru 2019-2024.
JK menyatakan sosok seperti Nadiem lebih baik menjadi pengusaha muda karena Indonesia butuh lebih banyak pelaku bisnis. "Anak muda yang sukses di bisnis jangan didorong jadi birokrat atau pemerintahan. Justru (mereka) lebih penting di bisnis," kata JK usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/7).
(Baca: Nama-nama Calon Menteri Muda Jokowi, dari AHY hingga Tsamara Amany )
Dia menjelaskan, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memang membutuh menteri yang berani mengambil keputusan. Kecepatan eksekusi program menteri bakal berdampak kepada keberhasilan pemerintah secara keseluruhan.
Namun, JK menganggap sosok seperti Nadiem seharusnya terus menghabiskan waktu di dunia usaha. Apalagi tidak mudah mencari pelaku usaha yang berhasil membawa produk Tanah Air ke dunia.
Dia menjelaskan, pertemuan antara dirinya dan Nadiem membicarakan isu transportasi di Jakarta dan kota lain. Selain itu, mereka juga membicarakan perkembangan usaha kecil dan menengah. "Kami saling tukar pandangan," kata JK.
(Baca: Usai Jokowi - Prabowo, Giliran Sandiaga dan Erick Serukan Persatuan)
Sementara itu, Nadiem menyatakan dalam pertemuan dengan JK menyatakan kesiapan Go-Jek membantu integrasi antarmoda transportasi di Jakarta dan kota lain di Indonesia. Dia menyatakan keberhasilan Go-Jek menjadi aplikasi tak hanya untuk konsumen, tetapi juga untuk bisnis.
Dia juga bercerita tentang teknologi pembayaran serta teknologi berbagi tumpangan. "Kami sudah ceritakan Go-Jek bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga Vietnam, Thailand, Singapura, maupun juga Filipina," kata Nadiem.