Kementerian ESDM Hemat Subsidi Elpiji Rp 31 Triliun Tahun Ini

Arief Kamaludin | Katadata
Pemerintah menganggarkan volume gas elpiji 3kg dalam APBN tahun ini sebesar 6,85 juta Metrik Ton (MT).
16/7/2019, 07.00 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi subsidi untuk elpiji tiga kilogram pada kuartal I-2019 sebesar Rp 1,33 triliun. Realisasi ini masih jauh dari anggaran subisidinya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 75,22 triliun.

Pemerintah pun memproyeksi realisasinya hingga akhir tahun ini hanya mencapai Rp 44,16 triliun. Sehingga subsidi elpiji bisa hemat hingga Rp 31,6 triliun.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, penghematan subsidi didapat dari harga propane dan bauthane 50:50 sebesar US$ 360 per metrik ton (MT) CP Aramco. Sedangkan, pada tahun lalu CP Aramco bisa mencapai US$ 500 dolar per MT.

"Ini turun banyak dari tahun lalu US$ 500 per MT untuk CP Aramco," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (15/7).

(Baca: Ada Penyimpangan, DPR Minta Pengawasan Distribusi LPG Diperketat)

Meski nilai subsidi yang akan disalurkan menurun, volume gas elpiji tiga kilogram masih tetap sama dengan target APBN tahun ini yaitu sebesar 6,85 juta MT. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, harga untuk subisidi elpiji juga tetap sama, yaitu Rp 4.250 per kilo gram (kg). "Jadi istilahnya dengan begitu bisa menghemat subsidi hingga Rp 30 triliun kan," kata Djoko.

Sementara itu, untuk realisasi subsidi minyak tanah pada kuartal I-2019 sebesar Rp 1,33 triliun, sedangkan anggaran subsidi dalam APBN sebesar Rp 4,55 triliun. Diproyeksikan realisasi subisidi hingga akhir tahun mencapai Rp 3,21 triliun.

Untuk subisidi solar realisasi hingga kuartal I 2019 sebesar Rp 12,23 triliun, sedangkan dalam anggaran subsidi APBN sebesar Rp Rp 29 triliun. Diproyeksikan hingga akhir tahun realisasi subsidi solar lebih tinggi dari APBN hingga mencapai sebesar Rp 30,63 triliun.

(Baca: Subsidi Energi Selama 2018 Bengkak Jadi Rp 153 T, Terbesar untuk Solar)

Reporter: Fariha Sulmaihati