Harga minyak dunia terkerek naik mencapai level tertinggi dalam enam pekan pada perdagangan Kamis (11/7). Pendorong harga minyak kali ini adalah potensi badai yang akan terjadi di Teluk Meksiko dan ketegangan di wilayah timur tengah terkait insiden penghadangan kapal tanker Inggris oleh Iran.
Mengutip Reuters, harga minyak Brent sempat mencapai titik tertinggi pada pembukaan perdagangan di level US$ 67,65. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate crude (WTI) dalam perdagangan berjangka mencapai harga US$ 60,94 per barel.
Produsen minyak Amerika Serikat (AS) memotong hampir sepertiga dari produksi minyak mentah mengantisipasi terjadinya badai di Teluk Meksiko. Hal ini dsebabkan oleh badai Atlantik yang akan menerjang di kawasan tersebut.
(Baca: Turun US$ 7, ICP Juni Anjlok Ke Level US$ 61 per Barel)
Diketahui, lima belas platform produksi dan empat rig dievakuasi di utara tengah Teluk Meksiko. Perusahaan minyak juga memindahkan pada pekerjanya ke tempat yang aman. Diperkirakan badai akan menerjang Teluk Meksiko pada Jumat besok.
Harga minyak juga ditopang ketegangan yang terjadi di Timur Tengah setelah tiga kapal Iran berusaha untuk menghadang kapal Inggris yang dijalankan oleh BP melalui Selat Hormuz. Kapal Iran akhirnya mundur setelah diperingati oleh armada kapal perang Inggris.
"Saat ini mereka mencoba mengintimidasi dan perang psikologi. Tapi dibutuhkan sesuatu yang benar-benar terjadi agar ada reaksi terhadap harga," kata analis minyak Petromatrix Olivier Jakob.
(Baca: Penangkapan Kapal Tanker Iran Picu Ketegangan, Harga Minyak Dunia Naik)