Jenazah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho telah dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah. Usai pemakaman, putra pertama Sutopo Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho sempat membagikan kenangannya tentang sang ayah.
Ia mengatakan Sutopo adalah sosok yang berdedikasi. "Bapak orang paling berdedikasi yang saya tahu. Yang dia lakukan untuk sesuatu yang lebih besar," kata dia di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali, Senin (8/7).
(Baca: Jokowi Kenang Pembicaraannya dengan Sutopo di Istana Bogor)
Ia juga mengenang ayahnya sebagai sosok yang jujur dan selalu bersikap baik kepada orang lain. "Ayah selalu membagi sesuatu yang dia punya. Beliau juga sangat penyayang pada keluarga, pemaaf, baik, dan penyabar," ujarnya.
Sutupo menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, 7 Juli 2019 sekitar pukul 02.00 di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital, Tiongkok. Sutopo berada di rumah sakit tersebut untuk menjalani pengobatan atas penyakit kanker paru-paru.
Konsulat Jenderal RI di Guangzhou Gustanto mengatakan ayah dua anak tersebut meninggal akibat serangan jantung. "Penyebab utama kematian beliau adalah cardiac heart attack," kata dia saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu (7/7) malam. Gustanto ikut dalam penerbangan untuk memulangkan jenazah Sutopo.
(Baca: Sutopo Purwo Nugroho, Pejuang Bencana dan Kanker yang Telah Tiada)
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan dokter di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital, Tiongkok, Sutopo juga terkena left lung adenocarcinoma with multiple metastases atau kanker paru-paru. Kanker tersebut telah mengenai ginjal, dan bagian lain seperti tulang.
Jenazah Sutopo sempat dimandikan di rumah duka di Depok pada Minggu (7/7) malam, sebelum kembali diterbangkan ke rumah duka di kediaman orang tuanya di Boyolali pada Senin (8/7) pagi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang turut menghadiri pemakaman, mengatakan Sutopo telah menyampaikan banyak hal, bukan hanya soal kebencanaan. Tapi, tentang dedikasi dan sikap profesional terhadap pekerjaan, serta ketabahan.
"Saya tadi terharu di rumah beliau, ketemu anaknya, saya peluk anaknya. Anaknya berbisik sekarang ayah tidak sakit lagi. Ini suatu bentuk ketabahan yang diturunkan oleh sosok Sutopo kepada keluarganya," ujarnya.