Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuat daftar 15 nama calon presiden (capres) yang potensial maju pada Pemilihan Presiden 2024. Di luar daftar nama tersebut, diperkirakan akan muncul satu tokoh yang memberikan kejutan dalam bursa Pilpres 2024.
LSI tak menjelaskan lebih lanjut para tokoh Mr/Mrs X yang bakal memberikan kejutan. Hanya memberikan contoh munculnya Joko Widodo dalam Pilpres 2014.
“Bisa jadi ada nama-nama memang tidak masuk di radar. Bisa jadi nama yang muncul tiba-tiba seperti kasus Jokowi di 2014,” kata peneliti LSI Rully Akbar dalam Konferensi Pers Hasil Temuan dan Analisis LSI Denny JA di Jakarta, Selasa (2/7) seperti dilansir dari Antara.
(Baca: Serukan Perdamaian, 9 Pemimpin Muda Minta Prabowo Ikut Proses yang Sah)
LSI membuat daftar 15 tokoh berdasarkan empat sumber rekrutmen yakni dari pejabat pemerintahan pusat, pimpinan partai politik, kepala daerah, serta kalangan profesional, swasta, atau organisasi masyarakat.
Dari segmen kepala pemerintahan daerah, LSI memprediksi empat nama seperti Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), dan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) yang menurut radar LSI berpeluang menjadi capres di 2024.
“Kepercayaan publik pada Ridwan Kamil cukup tinggi,” katanya lagi.
(Baca: Jokowi, Pemenang Lima Pemilu dari Pilkada Solo hingga Nasional)
Sementara dari segmen petinggi partai politik, LSI menyebutkan enam tokoh seperti Prabowo Subianto (Gerindra), Sandiaga Uno (PAN), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), Puan Maharani (PDIP), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
“Cak imin misalnya PKB punya masa sendiri seperti NU dan Jawa Timurnya,” ujar Rully.
Selain itu, nama-nama yang saat ini memiliki jabatan di pemerintahan seperti Sri Mulyani (menteri keuangan), Budi Gunawan (BIN), Tito Karnavian (Kapolri), dan Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI) juga menurut LSI Denny JA memiliki potensi menjadi capres di 2024.
Rully menegaskan prediksi capres itu tidak bermaksud untuk melangkahi pemerintahan baru saat ini. Namun Pilpres 2019 telah usai sehingga reposisi kekuasaan menjadi perhatian khusus bagi sebagian elit politik.