Selain Startup Digital, Kafe jadi Target Investasi Venture Capital

East Ventures
Gerai Fore Coffee
Penulis: Pingit Aria
25/6/2019, 15.52 WIB

Beberapa perusahaan modal ventura mulai mengalirkan investasinya ke jaringan kafe. Sebelumnya, perusahaan modal ventura lebih gencar membiayai startup digital.

Kepala Badan ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan, skema pembiayaan venture capital memang sesuai untuk industri kreatif, termasuk startup digital maupun kuliner. Apalagi, kafe atau unit usaha kreatif itu pada akhirnya mengadopsi teknologi untuk mengambangkan bisnisnya.

"Modal ventura bisa membantu pelaku usaha kreatif untuk mulai bikin program dalam level pembibitan supaya startup bisa tetap hidup," kata Triawan di Jakarta, Senin (24/6).

Yang terbaru, Kopi Kenangan baru mendapatkan pendanaan sebesar US$ 20 juta (sekitar Rp 288 milliar) dari Sequoia India. Sebelumnya, Fore Coffee meraih pendanaan sebesar US$ 8,5 juta (Rp 127 miliar) dari East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Venture Partners, dan beberapa angel investor.

Kopi Kenangan kini telah buka di 80 lokasi di delapan kota dan melayani hampir satu juta cangkir pesanan kopi setiap bulannya. Ke depan, perusahaan berencana membuka 150 gerai pada akhir 2019 dan melipatgandakannya menjadi seribu gerai pada 2021.

(Baca juga: Tak Hanya di Kafe, Produsen Kopi Kini Ramai Berjualan Online)

Jaringan retail kopi non-waralaba ini juga berencana melebarkan sayap usahanya ke luar negeri. "Misi kami adalah membawa kopi berkualitas tinggi, yang dibuat dengan bahan-bahan paling segar yang tersedia secara lokal, kepada konsumen di seluruh Indonesia, dan juga seluruh Asia Tenggara." kata kata Edward Tirtanata, Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan dalam keterangan resminya, Selasa (25/6). 

Dengan mengoperasikan gerai kecil, Kopi Kenangan memotong biaya per cangkir sebesar 10% hingga 15%. Perusahaan berencana untuk memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) untuk mengelola inventaris sehingga operasionalnya semakin efisien.

"Sebagian besar pesanan yang kami terima adalah dalam format take-away, pesanan generasi muda yang kian menjalani kehidupan serba cepat di perkotaan," kata Co-Founder dan COO James Prananto.

Halaman: