Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian kompak mengapresiasi imbauan calon presiden no urut 02, Prabowo Subianto. Dalam imbauannya, Prabowo meminta pendukungnya agar tidak datang pada saat sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konsititusi (MK) pada esok hari.
Tito mengucapkan terimakasih kepada mantan Danjen Kopassus itu. Ia mengatakan, tidak menutup ruang aspirasi bagi siapa saja yang ingin mengemukakan pendapatnya, namun Kepolisian tidak mengizinkan hal itu dilakukan di depan MK.
Kepolisian telah menyediakan tempat jika memang nantinya ada massa yang akan menyampaikan aspirasi. "Kami akan kanalisasi di depan Irti, Monas, di samping patung kuda dan diawasi," katanya usai menghadiri apel konsolidasi Operasi Ketupat Jaya 2019 dan kesiapan pengamanan sidang PHPU di MK, di Monas, Jakarta, Rabu, (13/6).
(Baca: Pengamat Nilai Gugatan Prabowo-Sandi di MK Sulit Dikabulkan)
Sementara itu usai melantik pejabat Eselon I Fadli Zumhana di kantor Kemenko Polhukam, Wiranto juga menyampaikan hal yang sama untuk Ketua Umum Partai Gerindra itu. "Beliau (Prabowo) meminta supaya proses hukum berjalan dengan baik tanpa diganggu dengan gerakan gerakan massa. Ini saya kira sesuatu yang sangat bagus sekali," puji Wiranto.
Wiranto berharap para pendukung Prabowo mengikuti himbauan itu. Ia meyakini, jika hal ini terjadi, maka suku politik akan kembali dingin dan keamanan terjaga.
Keadaan yang kondusif, menurut dia, bisa menjadi momen untuk membangun bangsa usai Pemilu 2019 yang kompleks. "Tapi Alhamdulillah sudah dapat dilaksanakan dengan baik," katanya di ruang Parikesit, Kemenkopolhukam, Jakarta.
Dalam imbauannya itu, Prabowo mengatakan agar pendukungnya tidak berbondong-bondong datang ke MK pada saat proses sidang PHPU di MK. Ia meminta agar mereka mempercayakan proses hukum sengketa Pilpres 2019 yang sedang berlangsung.