Kementerian ESDM Uji Coba Penggunaan B30, Akan Tempuh Jarak 50 Ribu Km

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang petugas mengisi bahan bakar B30 di gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6). B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. 
13/6/2019, 15.28 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan uji jalan atau road test dari program percampuran minyak sawit ke bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebanyak 30% atau B30. Uji coba B30 ini telah dilakukan mulai Mei dan akan berlangsung hingga Oktober, dengan total panjang jalan 50 ribu kilometer (km).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan road test ini dilakukan dengan dua jenis kendaraan yaitu kendaraan penumpang dan truk dengan bobot diatas 3,5 ton. Untuk kendaraan penumpang terdiri dari delapan unit mobil dari empat pabrikan yakni Toyota, Nissan, Mitsubishi, dan DFSK Super Cab. Sedangkan untuk truk yaitu Fusso, Izusu, dan UD Truck.

"Awal Oktober kami akan menyampaikan rekomendasi kesiapan B30 untuk tahun depan," ujarnya, saat peresmian uji coba B30 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6).

Adapun untuk tiga unit truk akan melakukan road test dengan menempuh jarak 40 ribu km dengan rute Lembang - Karawang - Cipali - Subang - Lembang sejauh 350 km per hari. Sedangkan delapan unit kendaraan penumpang akan menempuh jarak 50 ribu km dengan rute Lembang - Cileunyi - Nagreg - Kuningan - Tol Babakan - Slawi - Guci - Tegal - Tol Cipali - Subang - Lembang, sejauh 560 km per hari.

(Baca: Pelaku Usaha Targetkan Uji Coba B30 Rampung Oktober 2019)

Untuk melancarkan pelaksanaan kewajiban B30 pada tahun depan, Kementerian bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), Puslitbang Teknologi Minyak dan Gas Lemigas, Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTBRD) BPPT, serta Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP) BPPT.

Pendanaan uji coba itu berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit sebesar Rp 20 miliar. Dukungan lain yang diberikan industri adalah bantuan bahan bakar dari PT Pertamina (Persero) sebanyak 70 kilo liter (kl) dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).

"Sekarang produksi sawit sebanyak sembilan juta per ton, kalau diterapkan B30 tahun depan, kami akan jamin (pasokannya)," kata Ketua Umum Aprobi M.P Tumanggor.

Dadan mengatakan untuk uji coba kendaraan lainnya seperti kereta api dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum bisa dilakukan karena masih perlu koordinasi lebih lanjut.

(Baca: Jonan Ancam Terapkan DMO Sawit Bila Suplai Bahan Baku B30 Tak Lancar)

Reporter: Fariha Sulmaihati