Proses pengerjaan film Gundala digarap dengan serius, termasuk dalam persiapan kostum para jagoan asli Indonesia. Sutradara film Gundala Joko Anwar menyatakan memesan secara khusus dari desainer kostum asal Amerika Serikat yang punya pengalaman membuat kustom superhero.
"Kami membuat di Los Angeles, ada perusahaan yang juga membuat kostum untuk Daredevil versi Netflix dan film Watchmen," kata Joko di Jakarta, Selasa (28/5).
Dia menjelaskan, kebutuhan pembuatan film harus menggunakan standar profesional secara internasional, termasuk kebutuhan kostum. Terlihat dari poster film Gundala, kostum sang superhero didominasi warna merah.
(Baca: Tayang 29 Agustus, Gundala Jadi Film Perdana Jagat Semesta BumiLangit)
Joko menambahkan, tampilan kostum harus sesuai kebutuhan praktis dan realistis supaya penonton semakin merasa tontonan lebih nyata. "Kami buat praktis, telinganya ada fungsinya, apalagi armor di badan," katanya.
Abimana Arya berperan sebagai Sancaka alias Gundala pun harus bertolak ke Amerika Serikat untuk penyesuaian ukuran kostum. Pengalaman penyesuaian kostum memberikan pengalaman unik buat Abimana.
Abimana menjelaskan, pengukuran menggunakan pemindaian tiga dimensi dalam satu ruangan. "Saya berdiri menggunakan celana pendek, lalu ada orang yang mengukur secara digital," katanya.
(Baca: 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa)
Selain itu, Abimana harus melalui pengukuran muka dan kepala supaya helm Gundala juga sesuai permintaan desain dan ukuran kepadanya. Dia juga menyatakan banyak pekerja keturunan Indonesia yang ada dalam perusahaan pembuatan kostum. Kepada mereka, Abimana mengajak kembali ke Indonesia untuk membantu perfilman nasional.
Film Gundala diadaptasi dari karya komikus Harya Suryaminata. Selain menjadi sutradara, Joko Anwar sekaligus menjadi penulis skenario. Adapun para pemain yang terlibat selain Abimana, yakni Tara Basro sebagai Wulan atau Merpati, Bront Palarae alias Pengkong, dan Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka kecil. Film ini dijadwalkan akan tayang di bioskop pada akhir Agustus 2019.