Usai Pilpres, SBY Sarankan Jokowi dan Prabowo Lakukan Pertemuan

ANTARA FOTO/Kiki
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) melakukan salam komando dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) seusai mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7). Pertemuan kedua petinggi partai tersebut di antaranya menyikapi disahkannya UU Pemilu pada Sidang Paripurna DPR pekan lalu, dimana empat fraksi yakni Fraksi Partai Demokrat, Gerindra, PAN, dan PKS menolak penggunaan Presidential Treshold dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Sorta Tobing
27/5/2019, 21.30 WIB

Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan agar kedua calon presiden dalam Pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dapat bertemu secara langsung. Hal itu disampaikan SBY melalui rekaman video dari Singapura yang ditayangkan di kediamannya, Jakarta, Senin (27/5).

Menurut SBY, pertemuan itu penting untuk bisa mendinginkan suhu politik pasca-Pilpres 2019. Pasalnya, Jokowi dan Prabowo memiliki pendukung dan konstituen yang besar.

SBY pun meyakini jika kedua calon presiden itu sebenarnya memiliki cita-cita yang baik untuk negeri ini. Menurut dia, keduanya tentu tak ingin adanya perpecahan terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut, SBY menilai tak perlu ada kesepakatan apapun dari hasil pertemuan tersebut. Lagipula, SBY meyakini jika Jokowi tak akan mengganggu proses gugatan hasil Pilpres 2019 yang dilakukan Prabowo saat ini.

(Baca: Pertemuan Jokowi-Prabowo, Luhut Bilang Bolanya di Kubu 02)

Jokowi akan menghormati upaya Prabowo melayangkan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Saya yakini Pak Jokowi juga akan menghormati jalan konstitusional yang ditempuh Pak Prabowo tersebut," kata SBY.

Jika pertemuan tak bisa dilakukan dalam waktu dekat, SBY menilai hal tersebut dapat dijadwalkan kembali di masa mendatang. Menurut dia, masih banyak waktu agar pertemuan tersebut dapat terlaksana. "Tidaklah berarti tidak ada hari esok yang lebih indah," ujarnya.

Wacana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo sempat beberapa kali muncul. Pertemuan tersebut awalnya diinisiasi oleh Jokowi setelah pemungutan suara pada 17 April 2019 selesai dilakukan. Lalu, Jokowi sempat mengungkapkan kembali niatnya bertemu Prabowo pada 24 Mei 2019 lalu. Hanya saja, niat tersebut bertepuk sebelah tangan.

Prabowo hingga saat ini belum juga memberi respon positif ajakan pertemuan dari Jokowi. Bahkan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menyebut Jokowi hanya akan diterima anggota direktorat komunikasi dan media serta juru bicara jika ingin bertemu Prabowo.

(Baca: Ajukan 7 Tuntutan ke MK, Prabowo-Sandi Minta Jokowi Didiskualifikasi)

Reporter: Dimas Jarot Bayu