PT Pertamina Gas (Pertagas) melalui anak usahanya, PT Pertagas Niaga (PTGN) dan PT Perta Arun Gas, mulai menggarap bisnis jasa pendinginan (cooling down) tangki kapal LNG. Bisnis ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan LNG dan Terminal Arun, di Lhokseumawe, Aceh.
Presiden Direktur PTGN Aminuddin optimistis bisnis pendinginan kapal LNG ini akan diminati oleh kapal-kapal LNG dari berbagai negara yang melintas di Selat Malaka. Sebab, harga yang ditawarkan kompetitif dengan ketersediaan stok LNG yang terjamin.
Terminal Arun diharapkan mampu berkompetisi dengan Terminal LNG lain di Singapura dan Johor, Malaysia. “Harga servis cooling down kami lebih kompetitif jika dibandingkan dengan terminal LNG negara lain sehingga kami yakin kegiatan ini akan berkembang,” kata dia berdasarkan keterangan tertulis, Senin (27/5).
(Baca: Pertamina Tunjuk Pertagas - PGN Garap Proyek Pipa di Blok Rokan)
Bisnis pendinginan kapal LNG tersebut sudah dimulai dengan klien yaitu kapal berbendera Denmark, Magellan Spirit. Pendinginan dilakukan dengan mengisi total kurang lebih 120 ribu MMBTU di Terminal Arun.
Dalam bisnis ini, LNG digunakan untuk mempertahankan temperatur kapal LNG tetap dingin selama perjalanan menuju loading port. Dengan demikian, manfaat LNG meluas, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gas untuk listrik PLN dan industri melalui regasifikasi.
(Baca: Pertamina Cari Solusi Serap LNG Muara Bakau)
PTGN adalah anak perusahaan Pertagas yang bergerak di bidang niaga gas baik melalui jaringan gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG), Liqufied Natural Gas (LNG) maupun pengelolaan jaringan gas kota (City Gas). Pasokan gas PTGN diperoleh dari Pertamina maupun kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lainnya di Indonesia.