Suasana riuh kembali terjadi di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5) malam. Kendati, suasana itu tak lagi disebabkan kericuhan oleh massa aksi unjuk rasa.
Suasana riuh itu muncul lantaran suara yel-yel para anggota Brigade Mobil (Brimob) Polri yang bergemuruh. Mereka bernyanyi sambil berjoget dengan girang dan penuh semangat.
Tak sedikit dari mereka bernyanyi sambil bertepuk tangan. Bahkan, salah satu personel Brimob digendong sambil tetap menyerukan yel-yel.
Padahal, hari sebelumnya para personel Brimob harus berpeluh keringat menghadapi para pengunjuk rasa yang tak henti melempari mereka dengan batu, petasan, hingga bom molotov. Tak jarang pula mereka terluka sampai harus dilarikan menggunakan ambulans.
"Tunjukkanlah jati dirimu, menyerang, menyerbu, hancurkan musuhmu. Itulah ciri khasmu."
"Jangan ragu masuk Korps Brimob, jangan ragu masuk Korps Brimob, jangan ragu masuk Korps Brimob, pokoknya Brimob pimpinan Polri," seru mereka.
(Baca: Asrama Brimob dan Markas Polisi Jadi Sasaran Amuk Massa)
Salah satu personel Brimob, Briptu Edi Siswono mengatakan, yel-yel diserukan untuk membangkitkan moril dan semangat. Sebab, para personel Brimob menjaga keamanan tanpa henti sejak Selasa (21/5).
"Buat membangkitkan moriil kita. Biar lebih semangat lagi. Yang tadi lemas-lemas, jadi semangat lagi," kata Edi.
Selain itu, Edi menilai yel-yel diserukan sebagai hiburan para personel Brimob ketika bertugas jauh dari kampung halaman. Edi mengatakan dirinya dan beberapa rekan personel Brimob berasal dari Polda Banten.
Ada juga personel Brimob yang berasal dari Polda Sumatera Barat, Polra Jambi, dan Polda Jawa Tengah. Para personel Brimob tersebut sudah ditugaskan untuk menjaga keamanan di Jakarta dari sekitar hampir dua bulan lalu.
Bagi Edi, tak banyak hiburan yang bisa dinikmatinya selama bertugas. Karenanya, yel-yel bisa menjadi pemecah kerinduan dari kampung halaman.
"Sudah jauh dari kampung halaman kan, menjalankan tugas, mengabdi kepada negara, hiburannya cuma ini," kata Edi.
(Baca: TKN Kritik Prabowo Abai dalam Aksi 22 Mei yang Berujung Kerusuhan)
Edi menyatakan dirinya sempat merasa kangen rumah ketika bertugas mengamankan aksi unjuk rasa. Meski demikian, rasa kangen itu harus diabaikan sejenak demi menjalankan tugas negara.
"Ini kan sudah sumpah kita buat mengabdi kepada bangsa dan negara," kata Edi.
Untuk diketahui, suasana di depan Gedung Bawaslu hingga Kamis (23/5) pukul 20.15 WIB sudah berangsur kondusif. Tidak ada lagi massa yang berunjuk rasa di kawasan tersebut.
Perempatan jalan dari arah Tanah Abang menuju Jalan Wahid Hasyim pun sudah dibuka. Selain itu, pagar kawat berduri yang melintangi arah Bundaran HI dan Medan Merdeka mulai dibenahi.
Meski demikian, sejumlah personel Brimob masih terus disiagakan. Mereka masih berjaga untuk mengamankan Gedung Bawaslu.
(Baca: Polisi Ungkap Ada Dua Orang Anggota Kelompok Ekstrem dalam Kerusuhan)