Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan tidak membahas kemungkinan PAN untuk masuk partai koalisi partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dalam pertemuan di Istana Bogor, Zulkifli mengaku hanya membahas isu persatuan usai Pemilihan Umum dengan Jokowi.
Zulkifli mengungkapkan, ia datang sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Kami tidak bahas sama sekali soal BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) atau TKN (Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf), tidak. Apalagi koalisi," katanya usai pertemuan dengan Jokowi yang berlangsung sekitar satu jam di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).
Dia menambahkan, kini semua pihak harus menyatukan perbedaan yang muncul setelah pemilihan umum. Apalagi, isu yang mencuat dalam kontestasi politik cukup meresahkan, terutama tentang perbedaan suku dan agama.
(Baca: Bertemu Jokowi, Ketua Umum PAN Bahas Penyelesaian Sengketa Pemilu 2019)
Menurut Zulkifli, perbedaan cukup besar di tiap daerah. Dia mencontohkan, pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menang sekitar 80% di Aceh, tetapi kalah dengan capaian hanya mencapai 20% di Bali. "Tidak main-main, kita harus bisa rajut kembali, jahit kembali, persatukan kembali," ujarnya.
Bulan lalu, Zulkifli Hasan telah bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/4). Perbincangan antaran Jokowi dan Zulkifli dilakukan setelah melantik Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Dalam perbincangan tersebut, hadir pula Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. Ketika ditanya wartawan, Zulkifli mengatakan salah satu yang dibahas dalam perbincangan tersebut terkait Pemilu 2019.
(Baca: Politisi Demokrat Tegaskan Komitmen Partai Hanya Sampai 22 Mei)