Pertamina, Chevron, dan SKK Migas Bahas Tiga Opsi Transfer Blok Rokan

Katadata
Ilustrasi blok migas
15/5/2019, 02.00 WIB

Pertamina dan pemerintah sudah menandatangani kontrak bagi hasil (PSC) Blok Rokan pada pekan lalu. Pertamina pun mulai membahas proses transisi untuk mengambil alih pengelolaan blok tersebut dari Chevron Pacific Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan ada tiga opsi transisi. Transisi akan difasilitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). "Dari tiga opsi, yang paling menguntungkan yang mana? Tergantung, tapi tiga-tiganya kami oke," kata dia, Selasa (14/5).

Opsi pertama yakni operasi bersama, meskipun Nicke menilai opsi ini sulit dilakukan. Opsi kedua, memaksimalkan area di sekitar Blok Rokan yang belum dikelola dan dikembangkan lebih lanjut. Opsi terakhir, perencanaan bersama rencana kerja Blok Rokan.

Terkait opsi terakhir, ia menjelaskan, tujuannya adalah memastikan kesinambungan investasi sehingga produksi terjaga dan kasus Blok Mahakam tidak berulang. "Intinya pertamina siap masuk lebih awal dengan skema yang win-win dan siap investasi juga, agar produksi tidak turun drastis," ujarnya.

Sejauh ini, Pertamina sudah melakukan tender pengadaan pipa untuk persiapan pengelolaan Blok Rokan. "Tender pipa jalan karena sudah dapat izin SKK Migas," kata Nicke.

Manager Corporate Communications Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo mengatakan sudah ada tim pengarah (steering committee) yang terdiri dari SKK Migas, Chevron, dan Pertamina untuk membahas transisi Blok Rokan. Tim Pengarah akan memastikan kolaborasi yang efektif demi keberhasilan transfer blok tersebut.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan