Bekraf Gandeng Bank Syariah untuk Modal Industri Fesyen Muslim

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Model mengenakan busana rancangan Shafira bertajuk \"World Wanderer\" pada ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (29/3/2019). World Wanderer merepresentasikan perjalanan Shafira menjelajahi dunia untuk menyerap dan menebarkan inspirasi melalui karya busana muslim.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
10/5/2019, 12.11 WIB

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng perbankan syariah untuk program Modest Fashion Founders Fund (MFFF). Melalui program tersebut, para pelaku usaha busana muslim Indonesia bakal mendapatkan akses permodalan melalui proses inkubasi.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menyatakan, permodalam adalah salah satu kendala pengembangan pelaku usaha modest fashion di Indonesia. "Bekraf bekerja sama dengan perbankan syariah untuk memenuhi permodalan sekaligus peningkatan kapasitas pelaku usaha," kata Fadjar dalam keterangan resmi, Jumat (10/5).

Enam perbankan syariah yang ikut dalam program Bekraf adalah Bank Muamalat, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri, BTPN Syariah, Maybank Syariah, serta Panin Dubai Syariah.

Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar mengungkapkan, MFFF bisa memacu pelaku usaha di Indonesia untuk terus berkarya. Apalagi permintaan kebutuhan konsumen gaya hidup halal tengah berkembang pesat di dunia.

(Baca: Kemenperin Dorong Produsen Busana Muslim Rambah Pasar Global)

Gaya hidup halal juga menciptakan konsumen produk dan jasa bernilai Islam sebagai pasar potensial pelaku usaha modest fashion Indonesia. Apalagi, 90% populasi penduduk Tanah Air memeluk agama Islam yang memacu pertumbuhan bisnis berbasis syariah selama 10 tahun terakhir.

Untuk ikut program MFFF, pelaku usaha modest fashion bisa mendaftarkan diri secara online melalui modestfffund.com hingga 20 Juni 2019. Sebanyak 20 peserta terpilih bakal dapat materi pengembangan usaha dari berbagai mentor perbankan syariah dan ahli busana.

Materi kepada pelaku usaha mencakup ide kreatif, desain kreatif, produk kreatif, marketing, pengetahuan bisnis digital dan perkembangan bisnis halal, simulasi pertemuan bisnis, pengelolaan keuangan, hingga pengetahuan ekspor dan Hak Kekayaan Intelektual sampai presentasi Agustus mendatang.

Keunggulan lain untuk pelaku usaha modest fashion yang ikut program MFFF adalah pendampingan dan pembinaan mengembangkan usahanya dalam bentuk workshop lanjutan, mentoring, maupun networking. Kemudian, dukungan pameran domestik maupun internasional, serta tergabung dalam marketplace online dan offline.

(Baca: Indonesia Fashion Week 2019 dan Semarak Fesyen Muslim Jelang Ramadan)

Pemilik e-commerce Markamarie Franka Soeria juga ikut melakukan seleksi bagi para desainer hingga terpilih 20 brand yang masuk program inkubator serta akses permodalan perbankan syariah. "Kami akan bertindak sebagai agen internasional untuk 2 brand terpilih serta menempatkan mereka di saluran penjualan dan promosi di berbagai negara,” ujar Franka.

Bekraf memang tengah mendorong pertumbuhan ekosistem ini dan memaksimalkan potensi Indonesia menjadi kiblat modest fashion dunia tahun 2020. Terlebih, survei BPS mencatat fashion sebagai subsektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi terbesar kedua pada PDB ekonomi kreatif 2016, yakni sebesar 18,01% senilai Rp 166 Triliun.

Reporter: Michael Reily