Inilah Lokasi Calon Ibu Kota Baru RI

presidenri.go.id
Presiden Jokowi bersama Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Agrarian dan Tata Ruang Sofyan Djalil meninjau lokasi calon ibu kota baru RI di Kalimantan
Penulis: Safrezi Fitra
9/5/2019, 18.19 WIB

Kalimantan Selatan (Kalsel)

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan keunggulan daerahnya memiliki pemandangan yang indah. "Kami membayangkan, seandainya ibu kota-nya ada di Kalsel, lokasinya nanti dilatarbelakangi oleh Pegunungan Meratus dan sekaligus dapat melihat pantai di kejauhan," ujarnya.

Tak hanya unggul dari segi geografis, dia mengatakan wilayahnya didukung sumber daya manusia yang baik. Kalimantan Selatan memiliki penduduk yang ramah sehingga cocok untuk ibu kota baru. masyarakatnya sangat terbuka dan menerima siapa saja yang datang ke Kalimantan Selatan.

Salah satu daerah di Kalsel, Tanah Bumbu, sempat dikabarkan masuk dalam kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai lokasi ibu kota baru. Daerah ini dianggap ideal karena memiliki kontur tanah yang ideal sebagai lokasi pemerintahan dan perkantoran.

(Baca juga: Bappenas: Butuh Dana Rp 466 Triliun untuk Pindahkan Ibu Kota)

Sulawesi Barat

Dalam rapat terbatas pada akhir April lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan kabupaten Mamuju menjadi ibu kota baru. Luas wilayahnya mencapai 4.954 km persegi..

Gubernur Sulawesi Barat Andi Ali Baal Masdar mengatakan wilayahnya memiliki keunggulan dari sisi ketersediaan lahan yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru. Provinsinya juga telah menyiapkan lahan ramah lingkungan yang tak merusak ekosistem alam. “Termasuk daya dukung yang disyaratkan misalnya ketersediaan air, bebas bencana, dan sebagainya,” ujarnya.

Pemindahan Ibu Kota (presidenri.go.id)


 

Kriteria Calon Ibu Kota Baru

Terkait pemilihan calon ibu kota pengganti Jakarta, Kepala Bappenas menjelaskan ada beberapa kriteria. Pertama, lokasinya harus strategis dan berada di tengah-tengah wilayah Indonesia. Kedua, ketersediaan lahan yang luas. Ketiga, bebas dari bencana, seperti gempa bumi, gunung berapi, banjir, kebakaran hutan dan bencana lainnya.

(Baca: Jokowi Bisa Putuskan Biaya Pemindahan Ibu Kota Tanpa APBN)

Keempat, dekat dengan kota yang sudah ada. Kelima, memiliki sumber daya air yang cukup dan bebas dari pencemaran lingkungan. Keenam, tidak memiliki risiko potensi konflik sosial dan masyarakatnya memiliki budaya terbuka terhadap pendatang. Ketujuh, lokasinya memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan nasional.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sekitar 1,5 juta orang Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk keluarganya akan dipindahkan ke ibu kota yang baru. Seluruh pusat kementerian juga akan dipindah serta lembaga-lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Di lokasi ibu kota yang baru setidaknya akan bakal dibangun 400 ribu rumah. Pemindahan ini diperkirakan memerlukan proses selama 5-10 tahun. 

Menurut Jokowi pemindahan ibu kota merupakan visi besar jangka panjang untuk 50-100 tahun mendatang dalam rangka mempersiapkan Indonesia untuk masuk sebagai negara maju. Makanya perlu persiapan dan kajian matang. Setelah itu, pemerintah segera memutuskan lokasi pengganti ibu kota RI dari Jakarta. “Tapi tentu saja ini harus konsultasi dengan DPR,” ujarnya.

(Baca: Pimpinan DPR Dukung Rencana Jokowi Pindahkan Ibu Kota)

Halaman: