Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menuding calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tengah menggunakan skenario konflik yang terjadi di Venezuela saat ini. Sebab, Prabowo terus berupaya memobilisasi massa untuk menentang presiden yang akan terpilih dalam Pemilu 2019.
Hal tersebut dilakukan dengan mengklaim bahwa dirinya yang saat ini memenangkan Pilpres 2019. Selain itu, Prabowo juga kerap menuduh adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif dalam Pilpres 2019. "Semakin kuat dugaan kami, 02 mengulang skenario di Venezuela," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/5).
Lebih lanjut, Prabowo pun mengundang keterlibatan asing dalam masalah di dalam negeri. Hal itu dilakukan Prabowo dengan menyampaikan tuduhan kecurangan Pemilu 2019 kepada media asing.
(Baca: Prabowo Menang di Riyadh, Namun Luar Negeri Masih Didominasi Jokowi)
Menurut Ace, pertemuan Prabowo dengan media asing tersebut dilakukan untuk mencari perhatian dan dukungan dari dunia internasional. Namun, ia percaya masyarakat internasional tidak akan mudah percaya atas tuduhan kecurangan yang disampaikan Prabowo. Sebab, mereka dapat melihat sendiri proses penyelenggaran Pemilu 2019 di Indonesia.
Ace mengatakan, Pemilu 2019 telah dilakukan secara transparan mulai dari persiapan, kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara. "Apalagi tuduhan kecurangan itu tanpa disertai bukti dan data yang meyakinkan," kata Ace.
Sebagai informasi, Venezuela saat ini tengah dilanda krisis politik dan ekonomi. Hal itu bermula pada Januari 2019, ketika calon presiden petahana Nicholas Maduro ditetapkan sebagai pemenang Pemilu.
Tokoh oposisi negara itu, Juan Guaido, tak terima dengan hasil tersebut karena menilai Pemilu Venezuela penuh kecurangan. Juan lantas mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara negara tersebut. Dalam konflik tersebut, Juan diketahui mendapatkan dukungan dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat.
(Baca: Soal Temuan Ribuan C1, BPN: Ada yang Ingin Rusak Citra Prabowo-Sandi)
Prabowo Bertemu Media Asing
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengadakan pertemuan khusus dengan wartawan dari media asing di di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin lalu. Pertemuan yang tertutup untuk media lokal itu membahas mengenai kecurangan Pemilu 2019 yang dianggap merugikan kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
Beberapa media internasional yang diundang antara lain Reuters, Asahi Shimbun, Bloomberg, AFP, Al Jazeera, NHK, Nikkei, AP, SMH, VOA, dan Anadolu. Sementara media lokal yang mendatangi kediaman rumah Prabowo tidak mendapat kesempatan mengikuti kegiatan, hanya dipersilakan menunggu di luar rumah Prabowo.
(Baca: KPU Sahkan Jokowi Menang Mutlak di 12 Wilayah Pemilihan Luar Negeri)
Prabowo memaparkan berbagai dugaan kecurangan yang dianggap sangat menumpuk, seperti kesalahan entri data suara dari setidaknya 73 ribu Tempat Pemungutan Suara, 6,7 juta pemilih tidak mendapatkan undangan untuk memilih, penyimpangan dalam Daftar Pemilih Tetap, serta kesulitan yang dihadapi oleh oposisi dalam mendapatkan izin kampanye.
Prabowo berharap untuk masalah kesalahan data entri segera dilakukan perbaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum pengumuman pemenang Pilpres pada 22 Mei 2019. "Kami meminta verifikasi dan koreksi atas semua penyimpangan ini. Jika mereka memperbaikinya sebelum tanggal 22 Mei, itu sangat mudah," kata Prabowo seperti dikutip dari The Straits Times.