Peluang Demokrat Gabung Kubu Jokowi, Puan: Perlu Pertimbangan Koalisi

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Penulis: Yuliawati
3/5/2019, 16.28 WIB

Bertemunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Kamis kemarin mendapat sorotan publik. Pertemuan kedua tokoh yang berada dalam kubu berbeda selama Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 dilihat sebagai bentuk lobi politik.  

Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani menilai pertemuan antara keduanya merupakan silaturahmi antar tokoh nasional.  "Namanya silaturahmi, positif," ujar Puan ditemui usai menghadiri rapat terbatas di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5).

AHY berbincang dengan Jokowi sekitar 25 menit di Istana Negara. AHY datang atas undangan Jokowi yang disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Beberapa hari sebelum AHY berkunjung, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengunjungi Istana dan berbincang dengan Jokowi.

(Baca: Bertemu Jokowi, AHY: Kami Satu Semangat untuk Indonesia Makin Baik)

Puan tak menutup kemungkinan apabila Demokrat dan PAN bergabung dengan partai koalisi yang mendukung pemerintahan Jokowi.  Namun, keputusan bergabungnya kedua partai tersebut perlu pembahasan khusus di koalisi partai politik pengusung kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Kami lihat, ini bukan hanya PDIP, tapi semua partai yang masuk di koalisinya Pak Jokowi, nanti kami harus sama-sama bicara," kata Puan.

(Baca: Setelah Bertemu Ketum PAN, Jokowi Undang AHY ke Istana Negara)

Halaman:
Reporter: Michael Reily, Antara