Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang berlangsung serentak diwarnai oleh hadirnya 878 calon anggota legislatif (caleg) muda berusia di bawah 30 tahun. Dari Davin Kirana yang tengah viral hingga Jessica Tanoesoedibjo akan berusaha merebut suara para calon pemilih, khususnya generasi milenial.
Nama Davin Kirana, caleg termuda dari Partai Nasdem, tengah disorot. Dalam video penemuan belasan karung surat suara di Selangor, Malaysia, disebutkan ada surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Partai Nasdem (Davin Kirana), dan Partai Demokrat.
Davin adalah putra dari Bos Lion Air Group yang juga Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Usianya baru 22 tahun. Ia memilih Partai Nasdem sebagai batu loncatannya di dunia politik meskipun ayahnya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Davin yang aktif mengunggah kegiatannya di media sosial Instagram @davinkirana dan Twitter @davinkirana memfokuskan kampanyenya pada isu tenaga kerja migran. Davin beberapa kali mengunggah foto pertemuannya dengan tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Malaysia.
Wakil Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago menyatakan, Nasdem masih mencari kebenaran informasi terkait kabar surat suara yang sudah tercoblos di Malaysia. Ia sudah menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia namun belum bisa berbicara langsung dengan Dubes Rusdi Kirana.
Jika benar ada kecurangan yang dilakukan caleg Nasdem, pihaknya tidak segan mengambil tindakan tegas. "Kami coret, karena Nasdem taat hukum," kata Irma seperti dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (11/4). Kasus ini masih diusut oleh pihak berwajib maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
(Baca: Surat Suara Tercoblos untuk Anak Bos Lion Air, Nasdem Cek ke Lokasi)
Ratusan Caleg Muda Berebut Suara Milenial
Selain Davin, sejatinya ada 878 caleg muda yang tengah berebut suara pemilih milenial. Menurut Tirto.id, jumlah caleg muda dalam Pemilu 2019 ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2014 sebanyak 414 caleg.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi partai yang memiliki caleg muda terbanyak, yakni 171 caleg. Partai Garuda di urutan kedua dengan 84 caleg. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 81 caleg, PKB 78 caleg, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 58 caleg.
Selain itu, Gerindra dan Perindo masing-masing 56 caleg lalu Nasdem 52 caleg. Golkar memiliki 45 caleg muda, Hanura 37 orang, Partai Berkarya 35 orang, dan PDIP 34 caleg. PKS memiliki 31 caleg muda, Demokrat 24 caleg, Partai Bulan Bintang (PBB) 21 orang, dan PKPI 20 orang.
Beberapa caleg muda berasal dari keluarga yang sudah lebih dahulu terjun di dunia politik. Sebut saja Ravindra Airlangga, caleg Partai Golkar berusia 28 tahun ini adalah putra dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Caleg Perindo Jessica Herliani Tanoesoedibjo dan Valencia H Tanoesoedibjo merupakan keduanya putri dari Hary Tanoesoedibjo. Jessica berusia 25 tahun sedangkan Valencia 26 tahun. Dari Partai Demokrat ada Rizki Aulia Rahman Natakusumah, putra dari mantan Wakil Ketua MPR Dimyati Natakusumah.
Caleg termuda pada Pemilu 2019 berusia 21 tahun. Ada empat caleg termuda, yakni Azmi Zaidan Nashrullah (PKS), Lusiana Duval (Perindo), Nurinzana DG Tanaeng (PPP), dan Santi Mulyana (PSI).
Dalam daftar riwayat hidup yang diunggah di laman kpu.go.id, Azmi yang merupakan caleg untuk Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu menyatakan ia didorong oleh orang tuanya untuk belajar politik di usia muda. Ia ingin menjadi pemimpin yang adil dan berkhidmat untuk rakyat, serta patuh pada hasil musyawarah.
Sementara itu, Santi yang merupakan caleg dari Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan masih berstatus mahasiswa. Ia terjun ke dunia politik karena ingin membangun dan memperbaiki sistem demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Milenial Penentu Kemenangan dalam Pemilu
Keberadaan para caleg muda ini menjadi salah satu penentu bagi partai politik untuk meraih suara dari kalangan milenial. Menurut Polmark Indonesia, pemilih dengan rentang usia 19-35 tahun akan mendominasi di Pemilu 2019.
Direktur Riset Polmark Indonesia Eko Bambang Subiantoro mengungkapkan, ada 82 juta generasi milenial di Indonesia atau 31,28% dari jumlah penduduk. "Memenangkan Pemilu 2019 untuk sebagian besar bermakna memenangkan aspirasi generasi milenial," kata Eko di Sofyan Hotel, Jakarta, Rabu (29/8).
(Baca: Polmark: Kemenangan Pilpres Ditentukan Generasi Milenial)
Data lainnya dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) menunjukkan jumlah generasi milenial di rentang usia 17-34 tahun mencapai 34,4% dari jumlah penduduk. Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkirakan jumlah pemilih muda mencapai 70-80 juta orang atau 35-40% dari 139 juta pemilih. Itu sebabnya, peran pemilih milenial sangat signifikan.
Ketua Bappilu Partai Nasdem Effendi Choirie menyebut caleg muda di partainya mencapai 70%. "Kalau di daerah mungkin sampai 90%," ujarnya. Hasil survei internal menunjukkan peminat Partai Nasdem mayoritas kaum muda. Oleh karena itu, Partai Nasdem memperkuat sistem pengkaderan parpol untuk mendukung para politisi muda yang ada di partai tersebut.
PSI sebagai partai baru juga menggunakan para caleg muda sebagai senjata untuk menangguk suara milenial. Ketua Umum PSI Grace Natalie, dalam Festival 11 di Medan pada 11 Maret lalu, menyebut PSI sebagai generasi politik baru yang segar. "Tidak ada kaitannya dengan Orde Lama maupun Orde Baru. Kami tidak ingin mengulangi kesalahan mereka," ujarnya.
Grace menyebut PSI lahir dari anak-anak muda yang tidak memiliki latar belakang politik. Mereka mengusung gagasan baru dalam politik Indonesia yang bersih, bekerja melayani rakyat, dan terbuka.
Partai Gerindra pun berusaha menarik minat generasi milenial dengan mengusung Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto. "Gerindra memiliki konsen yang besar terhadap pemilih milenial," kata Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro. Tidak mengherankan jika caleg-caleg muda dari partai berlambang Garuda ini juga diharapkan mampu menjadi magnet bagi para milineal.
Pemilu kini tinggal menghitung hari. Tidak banyak lagi yang bisa dilakukan oleh partai politik untuk meraih suara. Saat surat suara mulai dihitung, kita akan melihat caleg muda mana saja yang berhasil melaju ke parlemen dan unjuk gigi sebagaimana janji kampanyenya.
(Baca: Populi Center: Jokowi Lebih Digandrungi Milenial Ketimbang Prabowo)