Calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto menyinggung aksi menggebrak-gebrak podium yang sempat dilakukannya ketika kampanye Pilpres 2019 di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4). Hal itu disampaikannya dalam acara Deklarasi Aliansi Advokat Indonesia Bersatu di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (4/11).
Awalnya, Prabowo bertanya kepada para advokat apakah setuju jika Rizal Ramli dan Otto Hasibuan diangkat menjadi menteri. Otto merupakan penggagas deklarasi Aliansi Advokat Indonesia Bersatu. Para advokat yang hadir pun riuh menjawab pertanyaan Prabowo. Bahkan, beberapa orang advokat menjawab pertanyaan Prabowo itu dengan berteriak.
(Baca: Didukung 3000 Advokat, Prabowo Janji Ubah Sistem Politik Indonesia)
Mendengar itu, Prabowo pun heran. "Ini ahli hukum kok teriak-teriak, ahli hukum itu kan intelektual, orang pintar, banyak doktor-doktor di sini," kata Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas merasa seperti tengah berorasi di kampanye akbar. Prabowo mengaku ingin menunjukkan semangat serupa.
Menurutnya, aksi menggebrak podium sebenarnya dilakukan setelah membaca buku-buku proklamator Indonesia Soekarno. Prabowo mengatakan, dia melakukan aksi tersebut karena terinspirasi oleh semangat Bung Karno. "Kalau buku Bung Karno sudah saya baca, waduh, jangan-jangan semangat Bung Karno masuk ke saya," kata Prabowo.
Hanya saja, dia diberi pesan untuk tak melakukan aksi menggebrak-gebrak podium. Prabowo mengaku diingatkan posisinya berorasi sebagai calon presiden. Sebagai calon presiden, Prabowo harus lebih tenang saat berorasi. Terlebih, ada banyak media massa yang meliputnya pada Pilpres 2019 ini. "Apalagi ada televisi. Televisi menunggu saja (aksi gebrak podium)," kata Prabowo.
(Baca: Prabowo: Katanya Pilpres Jujur, Belum Mulai Kok Sudah Ada yang Nyoblos)