Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta izin kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengelola kolong tol di wilayah Ibu Kota. Anies mengatakan langkah itu diambil guna membenahi kolong tol yang semrawut.
Anies mengatakan surat telah dikirim tanggal 13 Maret lalu ke Basuki. Dia juga menjelaskan bahwa DKI memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) serta pendanaan yang mumpuni untuk membenahi kolong tol. "Kami sedang menunggu PUPR apakah permintaan kami dipenuhi," kata Anies di Stasiun Moda Raya Terpadu ASEAN, Jakarta, Rabu (10/4).
Anies juga mengeluhkan DKI Jakarta kerap mendapat aduan dari masyarakat apabila kolong tol tak terawat. Bahkan beberapa pekan lalu, sempat terjadi kebakaran di kolong tol Pluit. Oleh sebab itu dia merasa perlu meminta izin PUPR.
"Siapapun (pengelola tol) kalau tidak dikelola baik, (masyarakat) marahnya ke kami, padahal bukan (kelolaan) kami," katanya.
Terbaru, awal April lalu kebakaran melanda tol Pluit tepatnya di kilometer 25 wilayah Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tol tersebut adalah operator swasta yakni Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
Total ada 100 bangunan liar yang hangus terlalap api di kolong tol tersebut. Buntut kebakaran tersebut, CMNP akan menambah pengamanan struktur tol. Namun, operator mengatakan struktur yang ada sebenarnya masih dalam kondisi baik.
"Perusahaan akan memeriksa struktur jalan lebih lanjut untuk keperluan perbaikan elemen yang terkena dampak," kata Sekretaris Perusahaan CMNP Indah Dahlia Lavie awal April seperti dikutip dari Antara.