Prabowo Janji Tarif Listrik 900 VA Kembali ke Era Sebelum Jokowi

ANTARA FOTO/Feny Selly
Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya di hadapan pendukung dan simpatisan yang memadati pelataran Benteng Kuto Besak Palembang pada Kampanye akbar, di Palembang, Sumsel, Selasa (9/4/2019). Puluhan ribu pendukung dan simpatisan dari 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel datang untuk bertemu langsung dengan Capres Prabowo Subianto.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
11/4/2019, 03.00 WIB

Tim Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Anthony Budiawan mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto akan mengembalikan tarif listrik 900 VA (Volt Ampere) seperti sebelum era Presiden Joko Widodo. Janji itu akan ia tepati kalau memenangkan Pilpres 2019.

"Kita kembalikan angkanya ke sebelum pemerintahan sekarang. Pemerintah sekarang kan dari golongan 900 VA semua dinaikkan," kata dia di Jakarta, Rabu (10/4).

(Baca: PLN Turunkan Tarif Listrik Golongan 900 VA Rumah Tangga Keluarga Mampu)

BPN menjamin pemberian subsidi listrik tidak akan merugikan PLN. Anthony mengatakan, subsidi akan dipakai dengan efisien.

Menurut dia, pemerintahan sekarang terpaksa menaikkan tarif listrik untuk mengurangi subsidi. Pengurangan itu lalu dialihkan untuk membangun infrastruktur.

(Baca: PLN Akan Ubah Golongan Listrik Rumah Tangga Jadi Dua)

Hal tersebut, Anthony menilai, sangat memberatkan masyarakat. “Seharusnya tarif listrik untuk golongan tidak mampu diturunkan agar masyarakat menjadi kelompok yang mampu,” katanya.

Prabowo janji tarif listrik turun dalam 100 hari

Sebelumnya, Prabowo berjanji menurunkan tarif listrik dalam jangka waktu 100 hari saja jika ia terpilih menjadi presiden. Janjinya tersebut berdasarkan perhitungan dari tim pakar yang memberinya masukan. Salah seorang pakar yang memberikan Prabowo saran tersebut ialah Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Saat berbincang dengan Rizal, Prabowo menghitung harga listrik bisa turun dalam tempo satu setengah tahun. Namun, Rizal mengatakan, harga listrik bisa turun dalam waktu hanya 100 hari. "Saya bilang ke dia, Bung Rizal jangan mengarang. Saya mau bicara ke rakyat di GBK (Gelora Bung Karno), jangan sampai saya bohong," kata Prabowo menceritakan perbincangannya.

(Baca: Kementerian ESDM: Keuangan PLN Aman meski Tarif Listrik Tak Naik)

Namun, Rizal meyakinkan Prabowo bahwa hal tersebut bisa dilakukan. Prabowo pun bertanya kepada Rizal, kenapa pemerintah saat ini tidak bisa menurunkan harga listrik. "Dia (Rizal) jawab, sekarang banyak yang minta setoran," kata Prabowo.

Prabowo mengaku sudah muak dengan kondisi di Indonesia yang banyak terjadi kasus korupsi. Dia menggambarkan, situasinya sudah sangat parah, seperti penyakit kanker dengan stadium empat. "Ini bukan republik yang saya bela, bukan republiknya Bung Karno dan Bung Hatta dan pendiri-pendiri bangsa. Ini republik yang sudah dirampok," katanya.

Reporter: Rizky Alika