Kementan Genjot Serapan Gabah Petani di Jawa Timur

Katadata
Penulis: - Tim Publikasi Katadata
Editor: Arsip
10/4/2019, 08.51 WIB

Kementerian Pertanian menyatakan ada tiga misi besar untuk mewujudkan ketahanan pangan. "Pertama dari aspek ketersediaan, kedua aspek keterjangkauan, dan ketiga adalah stabilisasi harga dan pasokan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi saat rapat koordinasi Serap Gabah Petani (Sergap) di Kantor Subdivre Jember, Bondowoso. Selasa (9/4/2019).

Untuk mendorong percepatan sergap, Agung yang didampingi Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Andriko Noto Susanto, berkeliling ke wilayah Jember hingga Bondowoso untuk memantau sergap dan harga yang terjadi di lapangan.

"Kalau harga sampai jatuh, petani akan beralih ke komoditas lain, akibatnya ketersediaan pangan berkurang dan berimplikasi terhadap ketahanan pangan wilayah dan nasional," tambah Agung.

Menurut Agung, potensi serapan oleh Bulog kepada petani dapat bersumber dari dua pintu, pertama dari Mitra berupa gabah langsung ke UPGB dan beras tidak langsung dari LUPM, dan kedua dari Mitra Bulog berupa gabah (gudang filial) dan beras (gudang Bulog).

Pada 2018 lalu, Bulog Divre Jatim mampu menyerap 1.000 ton setara beras per hari, tahun ini diharapkan bisa naik atau minimal sama.

Bulog Divre Jatim menyatakan target dan realisasi pengadaan gabah-beras di Jatim belum signifikan namun akan terus ditingkatkan.

"Realisasi Jatim sampai 8 April 2019 baru mencapai 10.400 ton, sementara sisa target masih ada 340 ribu yang harus kita kejar sampai Desember 2019," ujar Cecep Anjinandian, Wakadivre Bulog Jatim.

Kepala Bulog Subdivre Jember, Jamaludin juga optimistis serapan gabah/beras ke petani khususnya di wilayah Jember akan terus naik.

"Serapan Kita di Jember saat ini memang masih rendah diangka 109 ton, namun Saya yakin pekan ini realisasi akan meningkat tajam karena panen sudah melimpah," ujar Jamaludin

Menanggapi hal tersebut, mitra Bulog dan Perpadi yang hadir menyatakan siap menyetor ribuan ton setara beras.

"Jadi totalnya ada tambahan sekitar 18 ribu ton setara beras yang akan masuk di Bulog Subdivre Jember bulan April ini," jelas Jamaludin

Sedangkan Kepala Bulog Subdivre Bondowoso, Dwiana Puspitasari menyampaikan target penyerapan yang ditetapkan oleh Pusat sebesar 34 ribu namun realisasi saat ini baru 83 ton.
Untuk meningkatkan serapan, mitra Bulog sepakat untuk menyalurkan setara beras sebesar 250 ton.

Di akhir lawatan ke Jember dan Bondowoso, Agung meminta agar Kasubdivre benar-benar menjaga harga di tingkat petani, karena salah satu fungsi Bulog adalah menjaga stabilisasi harga. 

"Saya kira ini luar biasa, Kementan dan Bulog sudah ngeklik dengan turun ke lapangan bersama melakukan percepatan serapan gabah-beras ke petani, sehingga angka 18.250 ton setara beras yang hari ini Bulog dan Mitra Sepakati diharapkan besok sudah bisa mengalir secara bertahap," pungkas Agung.