Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menargetkan perolehan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Provinsi Lampung dalam Pilpres 2019 mencapai 65%.
Ia optimistis dengan angka tersebut karena Jokowi telah membangun infrastuktur di Lampung. "Kami percaya dengan pembangunan infrastruktur, masa depan masyarakat Lampung, sebagai pintu gerbang kemakmuran Sumatera, akan meningkatkan," katanya saat menghadiri rangkaian kampanye akbar PDIP di Bandar Lampung, Lampung, Minggu (7/4).
Untuk pemilih Jokowi-Ma'ruf di Lampung, Hasto menyatakan bahwa PDIP kuat dalam pemilih laki-laki. PPP, menurut dia, juga kuat dalam kelompok itu. "Pak Jokowi kuat di segmen perempuan dan milenial," kata Hasto.
(Baca: Di Bandar Lampung, Ibu-Ibu Senam "Goyang Jempol Jokowi Gaspol")
Pada Pilpres 2014 di Provinsi Lampung, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) unggul perolehan suara atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Saat itu, Jokowi-JK memperoleh 2.299.889 suara atau 53,07 persen. Sedangkan Prabowo Hatta memperoleh 2.033.924 suara atau 46,93 persen.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
(Baca: Politisi PDIP Menilai Opini Pilpres Curang Sangat Berbahaya)
Stop Intimidasi “People Power”
Hasto mengingatkan agar tahapan Pemilu 2019 tidak dikotori berbagai intimidasi yang dilakukan oleh elite-elite tertentu.
"Jangan dikotori dengan berbagai intimidasi oleh elite-elite untuk melakukan “people power”. Itu tidak akan diterima oleh rakyat Indonesia yang cinta damai," kata Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, seharusnya tahapan Pemilu 2019 ini dihormati oleh semua pihak dengan baik. "Karena ini hak rakyat untuk menentukan pemimpinnya," ucap Hasto.
(Baca: KPU Imbau Amien Rais Ikuti Aturan Ketimbang Ancam Gelar People Power)
Terkait kampanye akbar di Lampung, ia menyatakan bahwa kegiatan ini bagian untuk mengawal kemenangan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Berdasarkan survei elektoral, Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin setelah debat yang terakhir terus meningkat dengan selisih di atas 20 persen,” ujarnya. “Demikian pula PDIP, tidak ada satupun lembaga survei yang tidak menempatkan PDIP sebagai pemenang pemilu.”