Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Sandiaga Uno kecewa terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penyebabnya, Komisi menyelenggarakan acara di jam yang nyaris sama dan di lokasi yang berdekatan dengan kampanye akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4).
KPU mengadakan acara Pemilu Run yang akan dimulai pukul 05.00 WIB, sedangkan kampanye akbar Prabowo-Sandi dimulai pukul 03.00 WIB dengan lokasi yang berhadapan.
“Kami prihatin serta kecewa. Padahal kami telah mengajukan dengan cara yang fair ke KPU bahwa tujuh April ini merupakan hak dan zona kami tim paslon nomor urut dua,” kata anggota BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso di Jakarta, kemarin.
(Baca: Tim Prabowo Tantang Bareskrim Ungkap Kasus Peretasan Akun Jubir BPN)
Menurut Priyo, acara Pemilu Run yang diselenggarakan oleh KPU dianggap kurang elok. “Ini adalah waktunya Pak Prabowo memang di sini, mohon izin jangan di GBK karena ini massa nanti besar sekali, nanti kalau mereka menyelenggarakan di situ jadi kurang elok,” kata dia.
Priyo menambahkan, sebaiknya KPU tidak menghalangi masyarakat untuk hadir di acara akbar seperti ini. “Bukan maksud kami unjuk gigi tapi biarkan pesta demokrasi ini berlangsung secara fair dan aman,” katanya.
Selain Pemilu Run yang diadakan oleh KPU, di lokasi yang berdekatan juga akan ada acara Kartini Run yang diselenggarakan oleh para ibu kepolisian. “Saya juga enggak tahu kenapa kepolisian juga mengizinkan adanya Kartini Run. Padahal ini kan zona kami untuk berkampanye,” ujar Priyo.
(Baca: Jokowi Akan Berkampanye di Cirebon, Prabowo di Jakarta)
Pria yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya tersebut menjelaskan kekhawatiran jika ada berbagai acara yang akan diselenggarakan dalam waktu yang sama dengan kampanye akbar Prabowo-Sandi. “Saya khawatir jika nanti terjadi bentrok yang tidak perlu,” katanya.
BPN Prabowo-Sandi berharap kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua bisa berjalan dengan suasana sejuk dan damai. “Mereka (simpatisan Prabowo-Sandi) merindukan ada perubahan kepemimpinan. Mereka rindu memberikan suara untuk Prabowo dan Sandi,” kata Priyo.