Tak Terpengaruh Kritik Trump, Harga Minyak Dunia Terus Menanjak

Katadata
Harga minyak dunia terus menanjak di tengah pembatasan produksi oleh OPEC.
29/3/2019, 19.59 WIB

Harga minyak dunia terus menanjak. Kritikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap organisasi negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries /OPEC) soal harga minyak dunia yang terlampau tinggi, tak mampu membendung laju kenaikan harga pada pekan ini.

Mengacu pada data Bloomberg, saat berita ini ditulis Jumat (29/3) sore, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei sebesar US$ 60,2 per barel. Harga tersebut naik 1,52% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang sebesar US$ 59,3 per barel.

Sementara itu, harga minyak brent untuk pengiriman Mei tercatat sebesar US$ 68,7 per barel. Harga ini naik 1,3% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang sebesar US$ 67,82 per barel.

Sebelumnya, Trump melalui akun twitter resminya menyatakan pentingnya bagi OPEC untuk meningkatkan pasokan minyak dunia guna membendung kenaikan harga. "Pasar-pasar dunia rapuh, harga minyak menjadi terlalu tinggi. Terima Kasih," cuit Trump, Kamis (28/3).

(Baca: OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi)

Adapun sepanjang tahun ini, harga minyak dunia telah meningkat cukup besar. Hal ini karena upaya negara produsen utama minyak dunia – OPEC dan sekutunya Rusia -- untuk memangkas produksi guna membatasi pasokan. Harga minyak WTI telah naik lebih dari 32% dan minyak brent naik nyaris 28% secara year to date/ytd.

Pada Desember tahun lalu, OPEC dan produsen utama minyak dunia lainnya, termasuk Rusia berjanji untuk memotong produksi sebesar 1,2 juta barel per hari guna menopang harga. Keputusan ini efektif mulai Januari 2019.