Dampak Kenaikan Gaji Kerek Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Kalangan PNS

ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada CPNS. Kubu Jokowi-Maruf berhasil menyalip dukungan PNS dari Prabowo-Sandiaga.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
25/3/2019, 16.54 WIB

Lembaga survei Charta Politika mencatat elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di segmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan aparat desa mengalami peningkatan pada Maret 2019. Peningkatan suara dari PNS di antaranya disebabkan kebijakan kenaikan gaji PNS.

Berdasarkan survei periode 1-9 Maret 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan PNS saat ini sebesar 39,5%. Perolehan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di segmen tersebut sebesar 36,8% atau lebih rendah 2,7% dari Jokowi-Maruf. Jumlah PNS yang tak memberikan pilihannya sebesar 23,7%.

(Baca: Charta Politika: Elektabilitas Jokowi & Prabowo Stagnan Selama 5 Bulan)

Jika dibandingkan pada survei serupa pada Januari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di kalangan PNS mencapai 40,4%. Angka ini lebih rendah 4,3% ketimbang perolehan suara Prabowo-Sandiaga di kalangan tersebut yang sebesar 44,7%. Dalam survei tersebut, sebesar 14,9% PNS tidak menjawab.

"Faktornya mungkin kenaikan gaji PNS. Itu satu-satunya variabel baru selama dua bulan terakhir," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (25/3).

(Baca: PNS Dapat Rapel Kenaikan Gaji pada April, Belanja Bakal Terdongkrak?)

Kebijakan kenaikan gaji PNS yang telah diwacanakan sejak awal tahun ini. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar Rp 2,661 triliun.

Halaman: