Grup Bakrie berambisi meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di wilayah kerjanya hingga 1.500 juta kaki kubik gas per hari (MMscfd) dan 250 ribu barel minyak per hari (bopd). Perusahaan telah memproduksikan gas sekitar 132 MMscfd dan minyak 1.780 bopd pada 2018.
“Tentunya target itu tidak (tercapai) dalam satu-dua tahun karena perlu eksplorasi yang mahal,” kata Chairman Grup Bakrie Indra Bakrie saat ditemui di Surabaya, Rabu (20/3).
Menurut Indra, capaian perusahaan saat ini masih 35%-40% dari target tersebut. Blok Kangean menjadi penyumbang terbanyak. “Kapasitasnya 250 MMscfd. Kami berhati-hati sekali dalam pengembangannya supaya tidak terjadi penurunan,” ujarnya.
(Baca: Energi Mega Persada Pastikan Dua Lapangan Gasnya Mulai Berproduksi)
Grup Bakrie, melalui anak usahanya PT Energi Mega Persada Tbk, baru saja menyelesaikan pengembangan gas di Lapangan Terang, Sirasun, dan Batur (TSB) Fase-2, Blok Kangean, Jawa Timur.
Setelah proses pengembangan di lapangan tersebut rampung, Grup Bakrie akan meningkatkan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan minyak dan gas bumi baru. “Kami sudah berkomitmen dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” kata Indra.
Di tempat yang sama, Direktur dan CEO Energi Mega Persada, Syailendra Bakrie, mengatakan, perusahaan berkomitmen melanjutkan pengembangan dua blok migas, yaitu Malacca Straits dan Bentu, Riau.
(Baca: Awal 2019, Perusahaan Grup Bakrie Mulai Mengebor di Blok Banyumas)
Blok Malacca Straits masih dalam tahap pengembangan. Tahun ini rencananya perusahaan akan melakukan uji coba pengeboran sumur di blok itu. “Kemarin kami baru re-entry satu sumur. Sekarang lagi diuji, mudah-mudahan hasilnya bagus. Selain minyak, ada gas,” ujarnya.
Produksi Blok Bentu saat ini sekitar 55-60 MMscfd. Syailendra menargetkan produksinya akan naik menjadi 110 MMscfd pada pertengahan 2019.
(Baca: Lapindo Targetkan Pengeboran 7 Sumur di Lapangan Tanggulangin)
Produksi Blok Bentu akan menambah pasokan unit pengolahan Pertamina di Duri dan Dumai. Gasnya disalurkan ke PLN di wilayah tersebut.
Hingga akhir September 2018, Energi tercatat mengoperasikan enam blok migas di Jawa dan Sumatera. Keenamnya memiliki total cadangan terbukti, terukur, dan terkira sebesar 10.46 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas.