Jokowi Banggakan Sudah 8 Kali Mengecek Proyek Tol Trans Sumatera

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pendapatnya saat mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Sorta Tobing
21/3/2019, 22.36 WIB

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyebut hanya dirinya pemimpin di Indonesia yang selalu memantau langsung pembangunan infrastruktur. Menurut dia, belum pernah ada presiden yang seperti itu.

Hal tersebut ia sampaikan di depan 10 ribu pengusaha yang menyatakan dukungan terhadap dirinya dalam Pilpres 2019 di Istora, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3). Dalam acara tersebut, hadir pengusaha-pengusaha besar, seperti Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, Sofjan Wanandi, Arifin Panigoro, Boy Thohir, Bobby Gafur Umar, Rosan Roeslani, Ali Markus, Anindya Bakrie, Haryadi Sukamdani, Sinta Kamdani, Karaniya Dharmasaputra.

Jokowi bercerita, ia memantau langsung perkembangan pembangunan Tol Trans Sumatera sejak pertama kali dibangun hingga selesai sampai delapan kali. "Tunjukkan kepada saya Presiden mana yang ngecek jalan sampai delapan kali?" kata Jokowi.

(Baca: Jokowi: Jangan Pilih Calon Pemimpin yang Coba-coba)

Menurut Jokowi, tujuannya melakukan hal tersebut untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai target. Dia menilai banyak proyek yang mangkrak karena tak dipantau dengan baik.

Jokowi mencontohkan, Tol Trans Sumatera telah di-groundbreaking sebanyak tiga kali sebelum pemerintahannya tapi tak kunjung rampung. Baru sekarang jalan tol itu bisa selesai dan membentang dari Lampung hingga Terbanggi Besar.

(Baca: Tim Jokowi Optimistis Prabowo Sulit Kejar Elektabilitas dalam Sebulan)

"Tol Trans Sumatera yang sudah operasional dari Bakauheni sampai Terbanggi Besar, sudah bisa dipakai. Nanti Juni (tersambung) sampai ke Palembang sepanjang 380 kilometer," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur sangat penting bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kegiatan ini juga menjadi salah satu syarat agar Indonesia tak terjebak dalam perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap).

(Baca: Kejar Elektabilitas, Prabowo-Sandiaga Bakal Gaet 'Undecided Voters')

Hanya saja, pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah sangat terlambat. Dia menyebutkan, selama 40 tahun hingga 2014, Indonesia baru bisa membangun 780 kilometer jalan tol. Padahal, Malaysia selama periode yang sama telah memiliki 1800 kilometer jalan tol. Tiongkok bahkan telah membangun jalan tol sepanjang 280 ribu kilometer.

"Ini lah yang ingin kami kejar. Tapi memang bangun seperti itu ada pahitnya, pasti ada sakitnya, tapi ini obat bagi ekonomi ke depan," kata Jokowi.

(Baca: Dua Penyebab Elektabilitas Jokowi-Maruf Turun Jelang Pilpres)

Kalau terpilih kembali, Jokowi berjanji akan berkonsentrasi mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan beberapa program lanjutan untuk bisa mengimplementasikan rencana tersebut, antara lain penerbitan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra-kerja.

Reporter: Dimas Jarot Bayu