Jokowi: Jangan Pilih Calon Pemimpin yang Coba-coba

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma\'ruf Amin usai pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Sorta Tobing
21/3/2019, 22.12 WIB

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta masyarakat untuk tak memilih orang yang tidak berpengalaman dalam Pilpres 2019. Menurut Jokowi, yang tak berpengalaman akan sulit memimpin Indonesia ke depannya.

"Jangan diberikan kepada yang masih coba-coba," kata Jokowi di Istora, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3).

Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara besar dengan penduduk sebanyak 269 juta jiwa. Mereka tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan 17 ribu lebih pulau. Karena itu, ibarat kapal besar, Indonesia perlu nahkoda teruji.

Menurut Jokowi, dirinya tak mungkin bisa memimpin Indonesia tanpa punya pengalaman. Ia mengaku beruntung telah memimpin dari bawah sejak lama.

(Baca: Anjlok di Survei Kompas, Jokowi Minta Kader dan Relawan Lebih Militan)

Dia pun menceritakan pengalamannya yang telah dua periode menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2005-2012. Lalu, ia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012-2014.

Terakhir, dia menjadi Presiden RI sejak 2014 hingga sekarang. "Pengalaman itu membuat saya dapat menahkodai kapal besar Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi menyebut dirinya ketika masuk ke politik dari dunia usaha perlu waktu beradaptasi. Hal itu ia lakukan selama dua tahun sebelum menjadi Wali Kota Solo.

(Baca: Berlabuhnya Politikus Golkar Erwin Aksa ke Prabowo-Sandi)

Dia pun menilai akan sulit bagi orang yang belum berpengalaman untuk langsung menjabat sebagai Presiden. "Kalau saya tidak punya pengalaman, naik jadi Presiden, saya enggak tahu butuh berapa tahun," kata Jokowi.

Kehadiran Jokowi malam ini untuk menghadiri acara deklarasi 10 ribu pengusaha yang mendukung pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Para pengusaha ini tergabung dalam Pengusaha Pekerja Jokowi (Kerjo).

Beberapa yang hadir, antara lain Sofjan Wanandi, Rosan Roeslani, Haryadi Sukamdani, Karaniya Dharmasaputra, dan Shinta Kamdani. Sofyan yang bertindak sebagai penasehat Kerjo mengatakan, para pengusaha telah mengetahui rekam jejak Jokowi dalam mengelola ekonomi Indonesia.

(Baca: Cegah Golput, Pengusaha Pendukung Jokowi Gelar Pesta Diskon)

Mereka juga menilai Jokowi telah memberikan kesinambungan dan kepastian arah politik serta ekonomi bagi para pengusaha. “Kami sudah tahu apa yang dilakukan Jokowi. Sedangkan yang di sebelah kami enggak tahu,” katanya.

Rosan menambahkan, Jokowi telah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil. Ketika ekonomi dunia tengah bergejolak, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa berada di kisaran 5%. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17%. "Angka ini tertinggi dari 2014-2018," kata dia.

Menurut dia, Jokowi juga selalu mengikutsertakan para pengusaha secara aktif dalam mengambil kebijakan ekonomi. Kebijakan pemerintah pun berjalan optimal karena mendapatkan dukungan dari dunia usaha.

Reporter: Dimas Jarot Bayu