Pemerintah melirik potensi ekspor pakaian jadi - terutama busana muslim - ke Kanada. Potensi ini dinilai cukup besar seiring dengan banyak komunitas imigran muslim yang berasal dari Bangladesh, Pakistan, Timur Tengah, dan Libanon.
Namun demikian, tren busana muslim yang diminati di Kanada kebanyakan masih berupa pakaian dengan desain yang lebih sederhana, seperti berwarna hitam. Konsumen Kanada masih menganggap desain pakaian muslim Indonesia terlalu banyak model dan mewah.
(Baca: Tumbuh 8,7%, Busana Muslim Jadi Andalan Ekspor Tekstil Indonesia)
Guna meningkatkan pemahaman tentang akses pasar Kanada, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) yang bekerjasama dengan Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project Kanada menyelenggarakan lokakarya kepada lebih dari 100 pelaku usaha tekstil Jabodetabek.
"Diharapkan pelaku usaha dapat mengetahui potensi pasar Kanada dengan menjalin kemitraan pembeli di wilayah Amerika Utara, dan strategi pemasaran produk di sana," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/3).
(Baca juga: Ekspor Busana Muslim Ditargetkan Naik 10% di 2018)
Tenaga Ahli Pakaian Jadi TPSA Project dari Kanada, juga membantu memberi gambaran terhadap para pengusaha terkait kondisi pasar, tren konsumen pakaian jadi, sistem peretail, label dan regulasi di sana. Selain itu, mereka memberikan pula informasi mengenai harga pasaran, logistik, praktik bisnis, serta promosi produk di Kanada.
Dengan pembekalan informasi dan potensi ekspor di negara tersebut, pelaku usaha diharapkan mendapatkan sudut pandang baru yang lebih luas tentang pasar Kanada dan siap mengimplementasikan bisnisnya sesuai informasi yang didapat. “Kami berupaya meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar produk ekspor lndonesia di pasar internasional," ujarnya.
Sepanjang medio 2014—2018, ekspor produk pakaian jadi Indonesia ke Kanada mengalami tren positif sebesar 5,55%. Sementara pada 2018, ekspor pakaian jadi ke Indonesia ke Kanada tercatat sebesar US$ 212,28 juta, mengalami kenaikan 13,19% dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 187,54 juta.
TPSA merupakan proyek yang didanai Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) dan dilaksanakan oleh The Conference Board of Canada selama lima tahun. Tujuannya, dukungan pertumbuhan ekonomi melalui intensifikasi perdagangan dan investasi dengan mendorong perdagangan antara Indonesia dan Kanada, serta peluang dan kemitraan investasi berkelanjutan.