Jokowi Minta Tim Sukses Tak Lengah Lihat Hasil Survei Pilpres 2019

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Iriana Joko Widodo tiba untuk mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat kedua yang diikuti capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tersebut mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
18/3/2019, 10.40 WIB

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tim suksesnya tidak lengah dengan berbagai hasil survei Pilpres 2019 selama ini. Ia meminta tim suksesnya tetap melakukan evaluasi dan koreksi agar upaya pemenangan berjalan maksimal.

Beberapa hasil survei teranyar mencatatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin jauh melampaui pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), misalnya, mencatatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 57,6% pada 24 Februari-5 Maret 2019.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 31,8%. Adapun, responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 10,6%. "Jangan sampai itu membuat kami lengah,” kata Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3).

(Baca: Jelang Pilpres, Kepala Daerah Didorong Bantu Pemenangan Jokowi-Ma'ruf)

Jokowi mengatakan, masih ada beberapa daerah yang belum dimenangkan pihaknya. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menyebutkan beberapa daerah tersebut, antara lain Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera.

Jokowi berharap tim sukses dapat meningkatkan angka elektabilitasnya bersama Ma'ruf di beberapa daerah tersebut. Setidaknya, kata Jokowi, selisih elektabilitasnya dengan Prabowo-Sandiaga tak terlalu besar. " Ada satu dua provinsi yang kami harus kerja keras," ujar dia.

Selain itu, ia meminta agar tim sukses dapat merespons berbagai hoaks dan fitnah yang kerap menimpanya. Berdasarkan hasil survei SMRC, masih ada beberapa hoaks berbasis identitas yang menghambat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.

(Baca: TKN Nilai Penampilan Ma'ruf di Luar Ekspektasi, Dituding BPN Nyontek)

Saat ini, orang yang yakin dengan hoaks tersebut rata-rata di kisaran 6%. "Waktu 30 hari seperti ini kalau enggak merespons setiap proses di bawah dengan cepat ya berbahaya," kata Jokowi.

Terakhir, ia meminta agar tim sukses mengajak masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dengan demikian, angka partisipasi pemilih dalam Pilpres 2019 dapat meningkat sebesar-besarnya.

KPU menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5% pada tahun ini. Target ini lebih tinggi dibandingkan realisasi partisipasi pemilih pada Pemilu periode sebelumnya. Pada Pilpres 2014, tingkat partisipasi pemilih mencapai 69,58%. Sementara, tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2014 sebesar 75,11%.

Reporter: Dimas Jarot Bayu