Debat yang berlangsung antara calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno menyisakan cerita. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menuduh Ma’ruf menggunakan kertas contekan saat menjalani debat cawapres pada Minggu (17/3). Tuduhan ini dibantah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Ma'ruf terlihat menggunakan contekan saat membawakan pertanyaan dalam salah satu segmen. Bahkan, ia menyebut Ma'ruf terus membaca tulisan dalam kertas saat menjawab pertanyaan dari Sandiaga.
"Harapan saya ke depan jangan pakai contekan lagi," kata Andre usai debat ketiga Pilpres 2019 yang menghadirkan masing-masing cawapres, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3) malam.
(Baca: TKN Nilai Penampilan Ma'ruf di Luar Ekspektasi, Dituding BPN Nyontek)
Direktur Program TKN Aria Bima membantah tudingan Ma’aruf mencontek. Kertas yang dipegang Ma’ruf bukan salinan jawaban, melainkan data pendukung yang boleh digunakan saat debat berlangsung. "Kalau soal data, itu boleh," kata dia.
Ia pun balik menyinggung soal Sandiaga yang menggunakan alat dukung berupa komputer tablet. Menurut dia, Sandiaga pun beberapa kali melihat alat tersebut dalam sesi debat Minggu malam. "Kami lihat, pak Sandiaga juga pakai," kata Aria Bima.
(Baca: Sandiaga Akan Sinergikan e-KTP, Ma'ruf Ajak Berantas Hoaks)
Sedangkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menyatakan belum bisa mengonfirmasi tentang boleh tidaknya penggunaan seperti yang digunakan Ma’ruf ataupun Sandiaga. "Coba tanya Pak Wahyu (Komisioner KPU Wahyu Setiawan) kesepakatannya sejauh mana," kata dia.