Pertamina Gelar Pelatihan Guna Serap Pekerja Lokal untuk Kilang Tuban

Katadata
Penandatanganan kerja sama PT Pertamina dan Rosneft dalam pembangunan proyek Kilang Tuban
15/3/2019, 18.49 WIB

PT Pertamina (Persero) tengah bersiap untuk pembangunan kilang miyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban di Jawa Timur. Perusahaan pun menggelar pelatihan kerja untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di wilayah sekitar agar bisa bekerja di kilang tersebut.

Koordinator Project Coordinator GRR Tuban Kadek Ambhara Jaya menjelaskan, pihaknya menggelar pelatihan terhadap 111 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari lima desa di Kecamatan Jenu. "Dengan pelatihan itu, diharapkan masyarakat lebih terampil," kata dia di Jakarta, Jumat (15/3).

Menurut dia, pada tahap pertama, pelatihan untuk tiga bidang kerja yaitu safetyman (pengawas keselamatan), security (tenaga pengamanan), dan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dasar. Secara rinci, dari 111 peserta pelatihan, sebanyak 31 orang mengikuti pelatihan sebagai safetyman, 10 orang pelatihan sebagai security, dan 70 orang pelatihan untuk bidang K3.

(Baca: Batal di Situbondo, Pembangunan Kilang Minyak Tetap di Tuban)

Bupati Tuban Fathul Huda menyampaikan pembangunan kilang Tuban merupakan investasi yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Tuban khususnya masyarakat di sekitar wilayah kilang. "Kami memberikan apresiasi kepada Pertamina karena telah menunjukkan komitmen kepada masyarakat sekitar," kata dia.

Sebelumnya sejumlah warga masyarakat Tuban menolak rencana Pertamina dalam membangun kilang di wilayah tersebut. Masyarakat menolak lahannya untuk digunakan, sehingga proses pembangunan proyek kilang milik perusahaan plat merah tersebut tersendat.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang saat ditemui di Jakarta beberapa pekan lalu menyampaikan bahwa jumlah yang kontra terhadap pembangunan kilang Tuban semakin berkurang, walaupun bentuk protes masih tetap ada. “Protes ada, tapi setelah ini berjalan, mereka bisa protes ke pengadilan, tapi tidak ada. Jumlah yang kontra semakin berkurang,” ujarnya.

(Baca: Faisal Basri Minta Presiden Terpilih Bentuk Dana Abadi Energi)

Kilang minyak yang akan dibangun di Tuban merupakan program strategis nasional. Sebab, kilang tersebut diharapkan bakal menjadi penopang pemenuhan kebutuhan energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Nantinya, produksi dari kilang ini diharapkan bisa mengurangi impor BBM.

Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan BBM tanah air, Pertamina ditopang oleh sejumlah kilang. Sedangkan kilang paling muda yang dimiliki Pertamina dibangun pada 1994 di Balongan, Indramayu. Selama kurun waktu 25 tahun ini, Pertamina belum membangun kilang baru.

Adapun Pertamina bekerja sama dengan perusahaan minyak asal Rusia Rosneft Oil Company dalam pembangunan Kilang Tuban. Kilang minyak ini direncanakan akan memiliki kapasitas produksi mencapai 300 ribu barel per hari (bopd), dengan kompleksitas kilang di atas 9 NCI (Nelson Complexity Index) dan karakteristik produk level Euro 5.