Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan beberapa orang sedang diperiksa tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Markas Besara Polda setempat. Pemeriksaan itu diduga berkaitan dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy.
Menurut Luki mengatakan, sampai saat ini KPK masih memeriksa beberapa orang tersebut di ruangan Subdit III Tipikor Polda Jatim. “Saya belum tahu siapa saja,” kata Luki Hermawan di Mapolda Jatim di Surabaya. “Tadi pagi ada yang ke sini pinjam ruangan. Ada beberapa yang diperiksa.”
Dalam pemeriksaan itu, penyidik KPK mengamankan satu unit koper, satu kantong plastik berwarna putih berkas yang diduga barang bukti OTT tersebut dan membawanya ke mobil. Sebelumnya KPK mengkonfirmasi telah melakukan OTT terhadap Romahurmuziy yang akrab dengan sapaan Romy. “Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo.
(Baca: KPK Tangkap Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Kantor Agama Sidoarjo)
Agus belum menyampaikan kasus apa yang menjerat Romi. Dia meminta para juru warta untuk menunggu konferensi pers atas kasus tersebut nanti malam atau besok pagi untuk mengetahui detail masalahnya. KPK punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status orang yang diamankan dalam satu OTT.
Petugas Pengamanan Jaga Ketat Ruangan Romahurmuziy di Kompleks DPR
Sementara itu, ruangan Ketua Umum DPP PPP yang juga anggota DPR RI, M. Romahurmuziy di Gedung Nusantara I, Jakarta, dijaga ketat petugas Pengamanan Dalam Kompleks DPR. Romy menempati ruangan 1501, yang berada di Lantai 15 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen.
Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, ada 5 - 6 petugas Pamdal berjaga-jaga di depan ruangan Romy. Penjagaan ketat dilakukan sejak kabar Romahurmuziy terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sementara itu, Ketua DPP PPP Lena Maryana Mukti mengatakan belum menerima informasi resmi tentang kebenaran operasi tangkap tangan terhadap ketua umum partainya. “Sejauh ini kami belum menerima informasi resmi,” kata Lena dihubungi di Jakarta, Jumat.
Lena menyampaikan DPP PPP baru mendengar kabar itu dari pemberitaan media. “Ya saya menjawabnya tidak benar karena belum mendapat informasi tentang itu,” ujarnya. Karena itu, DPP PPP akan menunggu informasi resmi KPK untuk menyikapi OTT tersebut.