PT Pertamina (Persero) menargetkan kegiatan eksplorasi tahun ini bisa menghasilkan tambahan cadangan minyak dan gas bumi (migas) baru sebesar 288 juta barel setara minyak (MMBOE). Hal tersebut dikatakan oleh External Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita.
Target penemuan cadangan migas baru ini akan didukung anggaran investasi dan kegiatan eksplorasi sumur-sumur migas di wilayah kerjanya. “Tahun 2019, investasi hulu migas sebesar US$ 2,6 miliar, target eksplorasi 288 MMBOE, pemboran sumur eksplorasi ada 26 sumur,” ujar Arya kepada Katadata.co.id, Jumat (1/3).
(Baca: Pertamina EP Bor 22 Sumur Migas Hingga Pertengahan Februari 2019)
Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan investasi hulu migas perusahaannya tahun ini lebih rendah dari tahun lalu. Pada 2018, Pertamina menganggarkan investasi hulu migas termasuk panas bumi mencapai US$ 2,9 miliar. Namun realisasinya, investasi yang telah dianggarkan ini tidak terserap seluruhnya, hanya 96%.
Menurutnya, menurunnya nilai investasi yang dianggarkan tahun ini bukan karena ada proyek yang mandek atau tidak dilanjutkan. Penurunan tersebut salah satunya karena ada upaya efisiensi. Apalagi investasi tahun lalu tidak seluruhnya terserap.
(Baca: Pertamina Pastikan Laba 2018 di Atas Rp 5 Triliun)
Dharmawan mengatakan untuk menunjang kinerja hulu Pertamina, pihaknya memang fokus terhadap aset migasnya di Kalimantan Timur dan kalimantan Utara. Karena ada banyak blok migas strategis yang dikelola anak usaha Pertamina di daerah tersebut.
Dengan fokus pada wilayah tersebut, nantinya produksi migas bisa diintegrasikan ke fasilitas yang telah ada dan lokasinya berdekatan. Dia mencontohkan integrasi produksi Blok Mahakam, Sanga-Sanga, Simenggaris, Nunukan, East Kalimantan dan Attaka, juga asset 5 yang dioperasikan Pertamina EP.
(Baca: Daya Saing Investasi Migas RI Peringkat 25, Terbaik di Asia Tenggara)