Laba Pertamina Retail Naik 40% Tahun Lalu

Pertamina
SPBU
27/2/2019, 20.10 WIB

PT Pertamina Retail (PTPR) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berbisnis penjualan bahan bakar minyak (BBM) ini membukukan laba sebesar Rp 200 miliar, atau naik hingga 40% dibandingkan capaian laba tahun sebelumnya yang hanya Rp 141 miliar.

"Pertamina Retail mencatatkan hasil kinerja positif di tahun 2018 dengan kenaikan profit yang cukup signifikan," kata Direktur Utama Pertamina Retail Sofyan Yusuf, seperti dikutip dalam publikasi mingguan resmi Pertamina, Senin (25/2).

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi faktor dominan dalam bisnis perusahaan. Selama ini banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan bisnis ini, salah satunya masalah lahan, terutama di lokasi yang ekslusif. Namun, sepanjang tahun lalu, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan kemitraan strategis dengan perusahaan negara lain dan anak usaha Pertamina.

Menurutnya, prospek bisnis Pertamina Retail ke depan masih cukup bagus. Saat ini Pertamina Retail memiliki 154 SPBU yang dimiliki dan dioperasikan sendiri atau Company Owned Company Operated (COCO) di seluruh Indonesia. Selain itu, ada pula beberapa SPBU yang sifatnya kerja sama atau Company Owned Dealer Operated (CODO). SPBU ini dimiliki oleh swasta, tapi pengelolaannya dipegang oleh Pertamina Retail. Jika ditotal, jumlah COCO dan CODO mencapai 200 SPBU.

(Baca: Terus Bertambah, Tahun Ini 5.518 SPBU Terapkan Digitalisasi)

Sofyan mengatakan Pertamina akan terus berupaya agar jumlah SPBU COCO maupun CODO terus ditambah jumlah maupun penyebarannya. Harapannya, setiap provinsi ke depannya memiliki SPBU COCO. Hal ini bertujuan agar kehadiran SPBU COCO bisa menjadi role model bagi SPBU DODO (Dealer Owned Dealer Operated) yang berada di sekitarnya.

Dia juga menjelaskan lingkup bisnis Pertamina Retail saat ini tidak hanya untuk BBM, tetapi juga untuk produk-produk retail Pertamina lainnya, seperti LPG, pelumas dan petrokimia. Tahun ini Pertamina Retail menargetkan penambahan 1.000 outlet untuk penjualan produk-produk tersebut.

(Baca: ExxonMobil Bangun 10.000 SPBU Mini di Seluruh Indonesia)

SPBU reguler yang selama ini hanya ada di tingkat kabupaten, nantinya akan disiapkan Pertashop di semua pedesaan melalui kerja sama dengan BUMN. Dengan demikian maka kami harapkan pertumbuhan outlet-outlet untuk BBM maupun non BBM. “Kami juga berharap PTPR bisa menjadi agen LPG di seluruh pelosok nusantara, sehingga bisa dijadikan badan stabilitator harga LPG,” kata Sofyan.