Prabowo Bertemu Mantan Panglima NATO Wesley Clark di Hambalang

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya seusai pendaftaran capres, di Jakarta, Jumat (10/08).
Penulis: Hari Widowati
22/2/2019, 17.51 WIB

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pagi tadi menerima mantan Panglima Pasukan Gabungan NATO Jenderal Purnawirawan Wesley Clark di Hambalang, Jawa Barat. Clark diundang untuk memberikan ceramah di Universitas Kebangsaan.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan bahwa Prabowo menerima kunjungan mantan Panglima Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) tersebut pagi tadi. "Diundang untuk memberikan ceramah pada Jumat pagi di Hambalang," kata Muzani seperti dilansir Antara, di Jakarta, Jumat (22/2).

Prabowo menjadi tuan rumah sekaligus perwakilan dari Yayasan Universitas Kebangsaan. Clark akan berbicara mengenai pertahanan global di mini theater milik Prabowo, di Hambalang.

Informasi mengenai kedatangan Clark diketahui dari akun Twitter Fadli Zon @fadlizon yang mengunggah swafotonya bersama Clark pada Jumat (22/2) siang. Pada foto tersebut, Fadli menyebut orang yang berfoto bersamanya itu adalah Jenderal Wesley Clark, mantan Panglima NATO dan Panglima Angkatan Darat AS. Foto diambil sebelum Clark memberikan ceramah di padepokan Garuda Yaksa.

(Baca: Prabowo Sebut Indonesia Punah, Jokowi: Pesimistis Jangan Mengajak-ajak)

Menurut Biography.com, Clark berkarir di dunia militer AS selama 34 tahun. Jenderal bintang empat itu pernah mengemban tugas sebagai Direktur Kebijakan dan Perencanaan Strategis Kepala Staf Gabungan AS. Ketika bertugas sebagai Panglima NATO pada 1994-2000, ia memimpin misi yang menyelamatkan 1,5 juta warga Albania dari pembersihan etnis di Kosovo.

Setelah pensiun dari karir militer, Clark bergabung dengan Stephen Inc sebagai konsultan pada Juli 2000. Pada awal 2003, ribuan warga AS mendesak Clark untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS dan pada September 2003 ia maju sebagai salah satu kandidat presiden dari Partai Demokrat.

Sebelum kunjungannya ke Indonesia, Clark juga diundang untuk memberikan kuliah umum di beberapa universitas. Kamis (21/2) lalu, ia memberi kuliah umum di University of the Pacific, di Stockton, AS.

"Anda akan melihat perubahan kepemimpinan setelah (kepemimpinan Presiden Donald Trump), kapanpun hal itu terjadi. Akan ada generasi baru, tetapi Anda lah yang memiliki risiko terbesar," ujarnya dalam kuliah tersebut.

Menurutnya, AS berada pada titik balik. Masa depan AS berada di pundak generasi muda dengan segala potensi yang dimiliki dan tantangan yang mereka hadapi.

Clark juga pernah mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan pro dan kontra. Ia menyebut Donald Trump telah berbuat baik untuk AS karena ia membuat masyarakat dari berbagai etnis dan warna kulit serta kaum wanita bersatu. 

Menurutnya, Donald Trump membuat masyarakat berpikir tentang jati diri dan keyakinannya. Trump juga menantang masyarakat yang berbeda pendapat untuk berani maju dan bersaing dengan pandangannya tentang Amerika.  

(Baca: Minim Substansi, Jokowi dan Prabowo Tuai Kritik di Debat Kedua Capres)

Reporter: Antara