PT Medco Power Indonesia (MPI) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau bisa beroperasi secara komersial (Commercial on Date/COD) pada 2021. Saat ini pembangunan pembangkit tersebut masih berjalan sesuai jadwal.
Presiden Direktur Medco Power Eka Satria mengatakan pihaknya telah menyelesaikan persiapan pembersihan area. "Sekarang tahapannya sudah site preparation and clearing, progresnya sekitar 23%," kata dia, kepada Katadata.co.id, Kamis (21/2).
Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 300 juta atau sekitar 4,2 triliun. Sebagian sumber pendanaannya berasal dari pinjaman lembaga keuangan internasional. Adapun, pembangkit ini memiliki kapasitas sebesar 275 Megawatt (MW).
(Baca: Jonan Dorong Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Terapung)
Proyek ini dikerjakan oleh PT Medco Ratch Power Riau (MRPR). MRPR merupakan perusahaan konsorsium MPI dan perusahaan listrik asal Thailand yakni Ratchaburi Electricity Generating Holding Plc (RATCH). MPI dan RATCH akan bertanggung jawab untuk membangun dan mengoperasikan PLTGU selama 20 tahun.
Proyek Pembangkit Medco Lain
Sebelumnya, MPI, Inpex Geothermal Sarulla Ltd, Ormat International Inc., Itochu Corporation, dan Kyushu Electric Power Co telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, di Sumatera Utara. Proyek ini merupakan salah satu PLTP terbesar di dunia dengan kapasitas hingga 330 MW dalam satu kontrak tunggal.
PLTP ini dibagi menjadi tiga unit yang dikembangkan di dua lokasi. Pertama, unit I yaitu proyek Silangkitang (SIL) berkapasitas sebesar 1x110 MW. Kedua, unit II dan III yaitu proyek Namora - I - Langit (NIL) berkapasitas 2x110 MW.
Daya yang dihasilkan dari PLTP Sarulla dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 30 tahun. Pembangkit ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan juga untuk mendukung penghematan bahan bakar dengan pemanfaatan energi terbarukan.