Antam Ajukan Tambahan Ekspor Nikel 1,1 juta ton Tahun Ini

Katadata
Antam telah memiliki persetujuan ekspor sebesar 3,9 juta ton bijih nikel.
20/2/2019, 18.18 WIB

PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mengajukan tambahan kuota ekspor bijih nikel sebesar 1,1 juta ton untuk tahun ini. Anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ini sedang proses pengajuan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan pengajuan SPE tersebut untuk proyek tambang Antam di Tanjung Buli, Maluku Utara. Adapun, saat ini Antam telah memiliki persetujuan ekspor sebesar 3,9 juta ton bijih nikel.

Jika sudah mendapatkan SPE dari Kementerian ESDM, maka total ekspor ore nikel perusahaan tersebut bisa mencapai 5 juta ton. "Jadi kami harapkan kalau itu keluar total ekspor nanti bisa 5 juta ton, kalau tidak ya kembali ke tahun lalu 3,9 per tahunnya," kata dia, di Jakarta, Rabu (20/2). Sedangkan, ekspor feronikel sebesar 30 ribu ton.

(Baca: Antam Eksplorasi Dua Wilayah Tambang Nikel Tahun Ini)

Tahun ini Antam menganggarkan belanja modal (capital expenditur/capex) sebesar Rp 3,4 triliun. Arie menjelaskan jumlah ini tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Bedanya, belanja modal tahun lalu lebih banyak digunakan untuk menyelesaikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Halmahera timur. Sedangkan, belanja modal tahun ini akan banyak digunakan untuk proyek baru yang akan dibangun.

Halaman: