Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait pernyataan pihak oposisi yang menuduhnya berbohong telah membangun 191 ribu kilometer jalan desa. Pembangunan jalan desa tersebut benar dilakukan selama empat tahun pemerintahannya.
Sebab, jalan itu dibangun untuk 74.957 desa di seluruh Indonesia. Artinya, jalan desa yang dibangun di setiap desa hanya sekitar 600 meter per tahun. "Kalau ada yang sangsikan 191 ribu kilometer tidak mungkin, ya silakan ukur sendiri," kata Jokowi di Ecovention Ocean Ecopark, Ancol, Jakarta, Rabu (20/2).
Jika diukur per desa, Jokowi menilai jalan yang telah dibangun pemerintah itu sangat pendek. Pasalnya, dana desa tidak hanya digunakan untuk membangun jalan desa.
Dana desa yang digelontorkan pemerintah juga dipakai untuk membangun 58 unit irigasi, 8.900 pasar desa, serta 24 ribu posyandu. Selain itu, dana desa juga telah digunakan untuk membangun 1,1 juta meter jembatan desa.
"Setiap desa tidak hanya bangun jalan, ada PAUD, ada pasar desa, kan macam-macam yang dibuat," kata Jokowi. Ke depannya, Jokowi merencanakan dana desa tak lagi dipakai untuk pembangunan fisik. Dia menginginkan dana desa dipakai untuk pemberdayaan ekonomi desa.
(Baca: Segmen Visi-misi, Jokowi Angkat Pembangunan Desa dan Penurunan Impor)
Dana Desa untuk Pemberdayaan Ekonomi
Kepala negara mencontohkan pemberdayaan ekonomi itu seperti yang dilakukan di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Jokowi mengatakan, masyarakat di sana menggunakan dana desa untuk membuat wisata air Umbul Ponggok.
Jokowi mengatakan, pendapatan Desa Ponggok dengan wisata air tersebut mencapai Rp 14 miliar per tahun. "Atau kalau ada produk unggulan, berikan suntikan ke sana biar bisa naik kelas," kata Jokowi.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelumnya menuding Jokowi berbohong terkait pembangunan jalan desa. Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, mengatakan tak mungkin pemerintahan Jokowi mampu membangun jalan desa sepanjang 191 ribu kilometer.
Pasalnya, Priyo menilai panjang jalan desa itu sama dengan lima kali keliling bumi. Priyo pun menyebut jumlah pembangunan jalan desa tersebut bukan hanya berasal dari pemerintahan Jokowi, melainkan juga dari masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Menurut Priyo, Jokowi menafikan peran pemerintahan sebelumnya ketika mengklaim pembangunan jalan desa tersebut merupakan capaiannya. "Setelah kami cek angka tersebut dari mana?" kata Priyo di Jakarta, Selasa (19/2).
(Baca: BPN Prabowo Usul Seluruh Segmen Debat Gunakan Format Tarung Bebas)