Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan agar seluruh segmen Debat Pilpres 2019 ke depannya menggunakan format tarung bebas. Nantinya, tidak ada lagi segmen yang menghadirkan pertanyaan dari para panelis ketika debat berlangsung.
"Untuk format debat ketiga, kemungkinan kami akan usulkan diubah. Kami usulkan free fight dari awal," kata Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso di Jakarta, Selasa (19/2).
Melalui format tarung bebas, Priyo menyebut nantinya para kandidat akan memaparkan visi-misi mereka sesuai tema debat. Kemudian, masing-masing kandidat langsung mempertanyakan dan mengkritisi visi-misi yang telah dipaparkan.
Lebih lanjut, Priyo akan mengusulkan agar durasi pemaparan visi-misi dari tiap kandidat diperpanjang. Selama ini, para kandidat hanya diberikan waktu menyampaikan visi-misi selama tiga menit. "Mungkin kami (usulkan) tambah menjadi tujuh menit atau lebih," kata Priyo.
BPN Prabowo-Sandiaga juga mengusulkan agar para kandidat tidak diberikan alat bantu apa pun selama debat berlangsung. Dengan demikian, keraguan dari masyarakat terkait kecurangan yang terjadi ketika debat akan hilang.
Orisinalitas dari masing-masing kandidat yang tengah berdebat pun akan dapat terlihat jelas. "Ini untuk menegasikan keraguan yang selama ini tersebar di masyarakat, jangan-jangan pertanyaan yang sudah susah payah dibuat itu bocor halus," kata Priyo.
(Baca: Bawaslu Bantah Isu Jokowi Gunakan Earpiece saat Debat Capres)
Panelis Tetap Ada
Sementara itu, Priyo membantah pihaknya menginginkan ketiadaan panelis debat. Menurutnya, panelis tetap diperlukan, namun tugasnya tidak lagi merancang pertanyaan. Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengusulkan agar panelis ditiadakan pada debat putaran ketiga mendatang. Tujuannya agar kedua kandidat dalam debat tersebut bisa lebih leluasa bertanya mengenai program masing-masing.
Priyo mengatakan, tugas panelis hanya menyusun panduan dan payung rujukan agar debat berjalan sesuai tema. "Tapi ini bersifat usulan yang mungkin kami sampaikan," kata Priyo.
Pada debat kedua, format tarung bebas atau eksploratif dilakukan pada segmen keempat. Segmen pertama merupakan pembacaan visi-misi kandidat. Segmen kedua dan ketiga merupakan pendalaman visi-misi yang pertanyaannya disiapkan panelis.
Segmen kelima merupakan debat inspiratif yang pertanyaannya disampaikan masing-masing kandidat. Sedangkan, segmen keenam berisikan pernyataan penutup dari para kandidat.
(Baca: KPU Heran Sandiaga Usulkan Pertanyaan Panelis Ditiadakan)