Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) akan menghadirkan sejumlah kepala daerah untuk memberi testimoni terhadap kinerja petahana di Debat Capres putaran kedua. Kehadiran para kepala daerah ini diharapkan akan memperkuat posisi Jokowi dalam menjawab isu-isu terkait sektor energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan kepala daerah akan memberi pernyataan mengenai kebijakan Jokowi di tema yang menjadi perdebatan. "Karena kepala daerah merasakan betul aspirasinya dilanjutkan dan diimplementasikan dengan baik oleh pemerintahan Pak Jokowi," kata Hasto dalam konferensi pers di Jakarta, Junat (15/2). Meski demikian, Hasto belum merinci siapa saja kepala daerah yang siap hadir.
Jokowi dan tim telah mempersiapkan dengan baik mengingat sektor yang diangkat dalam debat merupakan prioritas pemerintahan Jokowi. Dia juga menjanjikan adanya gagasan yang visioner tapi dibangun dari kinerja Jokowi selama memerintah saat ini. "Gagasan yang berdasarkan kinerja dan potensi daerah," kata Hasto.
Sedangkan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G. Plate, mengatakan substansi debat akan fokus pada empat hal. Fokus tersebut adalah peta jalan ketahanan energi, ketahanan pangan, melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan nilai tambah, serta pembangunan yang ramah lingkungan hidup. "Kami yakin Pak Jokowi akan tampil prima dan memberi gambaran luas serta menyeluruh kepada bangsa," kata dia.
(Baca: Modal Pengalaman, Jokowi Kuasai Lima Bidang dalam Debat Kedua)
Johnny juga tidak mengkhawatirkan persoalan utang akan jadi peluru yang ditembakkan Prabowo. Menurutnya utang di bawah pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dikelola dengan baik dan akuntabel. Hasilnya adalah pembangunan infrastruktur yang menunjukkan hasil di bebagai bidang. "Sekali lagi, tata kelola utang pemerintah memenuhi prasyarat makro ekonomi, akuntabel, dan prudent," kata Plate.
Gagasan Mirip
Sebelumnya, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri memprediksi jalannya Debat Capres putaran kedua pada 17 Februari mendatang tak akan berjalan menarik. Sebab, keduanya dinilai tidak memiliki gagasan baru dalam menyelesaikan masalah di tema energi, pangan, lingkungan, SDA, dan infrastruktur.
Kedua calon presiden itu memiliki gagasan yang mirip. Ini terlihat dari visi-misi keduanya yang telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Rasanya enggak (ada kebijakan terobosan). Kalau dilihat dari visi-misinya sama," kata Faisal di Nifarro Park, Jakarta, Kamis (14/2).
Faisal memperkirakan Jokowi dalam debat kedua akan lebih fokus bertahan. Petahana akan banyak menyampaikan capaian-capaiannya saat memerintah selama ini. Kalaupun ada perbaikan kebijakan, Faisal menilai hal tersebut tak signifikan.
Sementara, Prabowo diprediksi hanya akan banyak mengkritik kegagalan Jokowi selama memerintah. "Yang satu melihat celah-celahnya tanpa ada pemikiran baru," kata Faisal.
(Baca: Debat Pilpres Kedua, Prabowo Siapkan Kritik Infrastruktur dan Pangan)