Dukungan yang diberikan Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Jenderal (Purn) Muchdi PR kepada pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinilai tidak perlu dipermasalahkan. Kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menyeret nama Muchdi bukan menjadi motif pemberian dukungan tersebut.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan, Jokowi tidak akan melindungi Muchdi jika memang terbukti terlibat kasus pelanggaran HAM. Jokowi juga tidak akan mengintervensi proses hukum yang berlaku.
"Mana bisa Presiden melindungi proses hukum? Bahkan, menterinya sendiri begitu ada masalah hukum enggak dilindungi," kata Moeldoko di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/2).
Moeldoko memahami jika Muchdi pernah dianggap terlibat dalam kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Hanya saja, Moeldoko menilai keterlibatan Muchdi perlu kembali diluruskan.
Muchdi sebelumnya sempat menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana terhadap aktivis HAM Munir Said Thalib. Hanya saja, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis bebas mantan Direktur V Badan Intelijen Negara (BIN) itu dari segala tuduhan. "Ini yang harus dipahami. Dia pernah punya cerita, nah cerita itu yang perlu diluruskan," kata Moeldoko.
Muchdi sebelumnya ikut memberikan dukungan bersama seribu Purnawirawan TNI/Polri lainnya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/2). Dukungan tersebut diberikan Muchdi karena Jokowi dianggap telah berprestasi selama empat tahun memerintah. Ia menilai Jokowi telah menyelesaikan banyak pembangunan yang berdampak bagi masyarakat. "Saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak," kata Muchdi.
(Baca: Alumni Universitas di Jawa Tengah Deklarasi Dukungan ke Jokowi-Ma'ruf)
Deklarasi 1.000 purnawirawan TNI/Polri diinisiasi oleh Cakra 19, salah satu tim sukses Jokowi-Ma'ruf. Selain Muchdi, dalam acara tersebut juga hadir Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar, dan Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh. Dalam Pilpres 2014, Muchdi juga mendukung Jokowi-Jusuf Kalla.
Padahal, Muchdi merupakan sahabat dekat Prabowo Subianto sejak masih aktif di militer. Mereka kemudian bersama-sama mendirikan Partai Gerindra.
Partai Berkarya yang menjadi tempat bernaung Muchdi pun merupakan salah satu partai pendukung paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. Partai Berkarya menyatakan, pernyataan dukungan Muchdi itu merupakan sikap pribadi yang tidak ada hubungannya dengan sikap partai.
(Baca: KPU Umumkan 49 Caleg Eks Napi Koruptor, Golkar Terbanyak)