Terkendala Cuaca, Penyaluran Program B20 Januari Capai 89%

Arief Kamaludin | Katadata
Biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
7/2/2019, 20.36 WIB

Pemerintah menyatakan penyaluran biodiesel 20% atau B20 pada Januari 2019 hanya sekitar 89%. Salah satu kendala yang menyebabkan realisasi pencapaian tak maksimal karena faktor cuaca sehingga ombak laut yang tinggi mengakibatkan pelayaran bermasalah.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan cuaca buruk juga sempat membuat Kementerian Perhubungan mengeluarkan larangan pelayaran. "Itu sedikit menghambat (pengiriman)," kata Rida di Jakarta, Kamis (7/2).

(Baca: Tak Dapat Izin, Rencana Penambahan Penampungan B20 di Tuban Batal)

Meski demikian, distribusi B20 mulai berjalan langsung melalui 29 titik penyaluran. Catatan Kementerian ESDM, keberhasilan penyaluran telah mencapai 92% hingga 7 Februari 2019.

Selain mengevaluasi pencapaian program B20, Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sore tadi juga membahas tentang gudang penyimpanan laut (floating storage) di Tuban, Jawa Timur.

Pembahasan tentang daerah Tuban cukup krusial karena masih ada kendala terkait ranjau laut. Padahal Tuban sebelumnya ditargetkan menjadi lokasi floating storage untuk mempersingkat titik pendistribusian dan pencampuran FAME.

Sehingga dengan adanya hambatan teknis tersebut, pemerintah berencana mengadakan survei ke sana. "Nanti kami akan survei beserta susunan waktunya. Sehingga jelas biayanya, waktunya, serta ukurannya," ujar Rida.

Adapun pembahasan pekan depan juga akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Usaha Bahan Bakar Nabati, Badan Usaha Bahan Bakar Minyak, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.

(Baca: Siapkan Gudang Penyimpanan B20, Pemerintah Bersihkan Ranjau Laut Tuban)

Sementara mengenai pembahasan sanksi pelanggaran kewajiban B20 menurutnya juga saat ini masih berjalan,  karena masih ada sanggahan dari beberapa pihak yang terkena sanksi.

Ketua Pengurus Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengungkapkan kendala cuaca ukup menghambat proses penyaluran. Namun dengan hasil penyaluran 89% diklaim sebagai hasil yang  cukup baik.

Selain itu, pergantian skema pasokan 29 titik juga menghambat teknis penyaluran. "Kalau cuaca sudah baik, penyaluran lancar, saya yakin bisa mendekati 100%," katanya.

Anggaran floating storage bakal terbagi antara semua pihak yang terlibat dalam rangkaian penyaluran B20. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail porsi pembagian pengeluaran masing-masing pihak.

Reporter: Michael Reily