Wali Kota Semarang Hendrar Prihardi meminta masyarakat yang tidak mendukung calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 untuk tidak menggunakan jalan tol. Pasalnya, pembangunan jalan tol merupakan salah satu hasil kerja keras pemerintahan Jokowi dalam empat tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan Hendrar ketika menghadiri agenda silaturahmi Jokowi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/2).
"Di sini ada yang pernah menggunakan jalan tol?" tanya Hendrar. Kemudian, ia menanyakan berapa lama waktu tempuh para pengusaha ketika menggunakan jalan tol dari Jakarta ke Semarang. Para pengusaha mengatakan, Jakarta ke Semarang bisa ditempuh dalam waktu lima jam.
Hendrar yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Semarang itu menanyakan waktu tempuh dari Semarang ke Surabaya menggunakan jalan tol. Para pengusaha pun menjawab waktu tempuh selama tiga jam.
Hendrar mengklaim jalan tol yang dilalui para pengusaha Jawa Tengah itu merupakan hasil kerja keras Jokowi selama empat tahun memerintah. "Sampaikan ke saudaranya di luar sana, kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol," kata Hendrar.
Ucapan Hendrar tersebut merupakan sindiran untuk kubu pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang kerap mengkritik pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. Mereka menyebut pembangunan infrastruktur dibiayai dengan utang yang membebani negara.
(Baca: Jalan Tol Bakaheuni-Terbangi Besar akan Beroperasi Mulai Februari)
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Suhendra Ratu Prawiranegara, mengatakan pembangunan infrastruktur Jokowi tidak memberi dampak signifikan pada penyerapan tenaga kerja. Dampak pembangunan jalan tol juga dikhawatirkan akan membuat warung-warung rakyat dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di sepanjang jalur Pantura gulung tikar.
Menanggapi hal tersebut, Hendrar menilai Jokowi tak perlu khawatir dengan orang-orang yang merisaknya. Alasannya, mereka yang merisak Jokowi pun tetap menggunakan jalan tol tersebut.
Oleh karena itu, ia menilai kubu oposisi sebenarnya paham apa yang telah dilakukan Jokowi selama ini. "Raja infrastruktur di Indonesia adalah Pak Jokowi," kata dia.
(Baca: Prabowo Tuduh Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Jawab dengan Puisi)